MANOKWARI, – Upaya regenerasi petani yang targetkan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo (SYL) dalam 5 tahun mendatang dapat mencetak 2,5 juta petani pengusaha milenial. “Generasi milenial harus didukung untuk memanjukan sektor pertanian sebagai penerus bangsa khususnya di bidang pertanian,” ungkap SYL.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan) dengan mengoptimalkan kinerja dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan yang berada dalam naungannya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyebutkan, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian dan juga Politeknik Enjenering Pertanian Indonesia, BPPSDMP memberi kesempatan pada setiap generasi muda pertanian untuk kreatif dan inovatif.”
Bentuk dukungan tercermin dari penyusunan kurikulum yang mengedepankan praktik dibandingkan teori, selain itu kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) terus ditingkatkan agar jebolan UPT Pendidikan Kemetan mau dan mampu berkecimpung di bidang pertanian.
Selain itu, dengan adanya generasi tani milenial ini juga diharap mendukung program unggulan Kementan.
Pada Yudisium yang digelar Polbangtan Manokwari, 77 Mahasiswa mengikuti secara virtual yang terdiri dari 53 mahasiswa Prodi Penyuluh Pertanian Berkelanjutan (PPB) dan 24 mahasiswa Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesehatan Hewan (PPKH) yang akan mengikuti acara wisuda Angkatan III Tahun Akademik 2020/2021 pada tanggal 26 agustus mendatang.
Mahasiswa lulusan terbaik dari prodi PPB di raih oleh Malahayati dengan IPK 3,84 dengan predikat pujian dan untuk prodi PPKH diraih oleh Dewi Masitoh dengan IPK 3,80.
Dalam sambutannya Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan selamat kepada mahasiswa peserta yudisium. “mulai hari kalian sudah berhak menyandang sarjana terapan” katanya.
“Meskipun tingkat predikat yang diperoleh berbeda-beda, akan tetapi kalian tentu memiliki kompetensi yang berbeda-beda yang pada hakikatnya sesuail dengan profil polbangtan manokwari” Ungkap Purwanta.
Disaksikan secara virtual oleh peserta yudisium purwanta mengatakan bahwa pada abad 21 ini terdapat 3 faktor keberhasilan diantaranya kompetensi, karakter dan kemampuan literasi.” Jelas Purwanta.
Purwanta berharap agar soft skill yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah dapat terus diasah, karena hal tersebut menjadi salah satu penunjang keberhasilan di dunia nyata setelah lulus.
Untuk itu mahasiswa diharapkan agar tetap semangat dalam melanjutkan perjalanan setelah melalui berbagai dinamika yang tidak mudah hingga benar-benar siap terjun di dunia kerja.