MANOKWARI-Momen pelaksanaan ibadah kurban dihari raya idul adha 1444 Hijriyah, Kementerian Pertanian dalam rangka menjaga dan mengawal ketersediaan hewan kurban melakukan pengawasan dan pemantauan kesehatan hewan kurban mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpesan agar melakukan pengawasan ketat terhadap terhadap hewan kurban supaya terhindar dari penyakit
“Kementerian Pertanian melakukan pengawasan dengan menurunkan gugus pengawas agar ternak yang dijadikan hewan kurban benar-benar sesuai dengan syarat dan standar yang sudah ditetapkan” Jelas Syahrul
Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan pihaknya selalu memberikan support untuk mendukung program utama Kementan.
“Support tersebut di antaranya adalah menyiapkan SDM berkualitas, utamanya milenial sebagai generasi yang memiliki peluang besar memajukan sektor pertania,” ujar Dedi.
Tidak berdiam diri, sebagai Unit Pelaksana Teknis yang menjadi perpanjangan tangan untuk mengawal pelaksanaan program Kementerian Pertanian di Indonesia timur, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari membentuk tim gugus pengawasan dan pemeriksa hewan kurban di wilayah Manokwari.
Sebanyak 30 mahasiswa program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) diturunkan untuk melakukan pemeriksaan di 19 lokasi pemotongan hewan kurban.
Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban bertujuan untuk memastikan hewan yang akan dipotong dalam kondisi sehat dan layak. Serta melakukan pengecekan kualitas karkas, daging dan jeroan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) sebelum disebar ke masyarakat.
Ketua Prodi PPKH, Aswandi yang turut mendampingi mahasiswa dilapangan menjelaskan bahwa pada hewan kurban dilakukan pemeriksaan Ante Mortem dan Post Mortem disetiap tempat pemotongan hewan qurban.
“pada saat pemeriksaan hewan kurban, tidak ditemukan indikasi cacing, semua ternak yang disembeli dalam kondisi sehat.” Jelas Aswandi.
“Sebelum turun lapangan mahasiswa memperoleh pembekalan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari terkait teknik pemeriksaan hewan kurban yang layak komsumsi. Dan apabila ditemukan indikasi cacing hati yang cukup parah menyerang hewan kurban disarankan untuk dibuang karena tidak layak untuk komsumsi” tambahnya.