Memastikan produktivitas sektor pertanian terus meningkat, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari dalam penerapan Tridharma perguruan tinggi dari segi pengabdian, melakukan pendampingan pada masyarakat Kampung wariki, Manokwari.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pendampingan sangat penting dalam meningkatkan produktivitas petani.
“Pengawalan kita tidak hanya saat on farm, tapi membantu setelahnya. Bagaimana kita memperbaiki pasca panen sehingga losses (kehilangan hasil produksi) lebih sedikit. Kita juga harus masuk ke hilirisasi sehingga produk yang dihasilkan bisa memiliki nilai tambah dan bisa dijual dengan harga yang baik,” jelas Syahrul.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP ), Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas.
“Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” pungkasnya.
Mewujudkan hal tersebut, melalui Pengapdian kepada Masyarakat (PKM) Polbangtan Manokwari melakukan pendampingan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kampung wariki.
Terdapat Pisang dan Pepaya menjadi dua komoditas andalan masyarakat kampung Wariki dalam menambah penghasilan ekonomi keluarga. Akan tetapi dengan jumlah pohon pepaya yang mencapai 5000 belum sebanding dengan penjualan hanya mampu terjual sekitar 300 buah segar.
Hal tersebut menyebabkan banyak petani yang mengeluh karena banyak buah yang rusak dan terbuang. Ditambah lagi tanaman pisang yang jumlah pohon hingga mencapai 2000, banyak yang terserang hama penyakit sehingga tidak berbuah dan mati.
Melihat jumlah serapan pada penjualan buah pepaya yang masih rendah, Dosen Polbangtan Manokwari yang terlibat dalam pengabdian mengajarkan masyarakat untuk mengolah buah pepaya menjadi selai agar memiliki penambahan nilai jual. Dengan begitu buah papaya yang telah diolah memiliki daya simpan yang lama serta mencegah buah terbuang percuma.
Sementara itu, pada tanaman pohon pisang ditemui Fisariun dan penyakit darah yang menyerang sehingga menyebabkan tanaman layu. Oleh karenanya, masyarakat diajarkan langsung teknik penanggulangan dengan menggunakan bahan agensia hayati untuk mencegah dan mengobati penyakit tersebut. Selain itu masyarakat juga di harapkan dapat memperketat penerapan biosecurity pada sekitar lahan.
Dari kegiatan PKM tersebut, masyarakat memberikan respon yang baik. Sebagai bagian dari program desa mitra diharapkan dapat memberikan dampak positif serta dapat menyelesaikan permasalahan pertanian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Kepala suku Kampung Wariki, Stepanus Menahi begitu bersyukur dengan adanya kegiatan yang dilakukan Polbangtan Manokwari. Karena selama ini mereka masih kesulitan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang pertanian.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta berharap agar kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kampung Wariki. “Selama program desa mitra berjalan, Pihak Polbangtan Manokwari akan terus mendampingi masyarakat dari hulu hingga hilir,” tegas Purwanta.