Menghasilkan milenial yang berjiwa wirausaha agar mampu mengciptakan lapangan kerja sendiri pasca lulus kuliah, Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari memberikan wadah untuk menggali potensi melalui Koperasi Mahasiswa (Kopma) inovatif yang diresmikan langsung oleh direktur Polbangtan Manokwari ditandai dengan penggutingan pita, Jumat (14/04).
Memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terus berkembang dan berinovasi dalam mendukung kemajuan sektor pertanian tentu menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, Lulusan perguruan tinggi vokasi pertanian harus menjadi SDM yang Unggul dan mampu membawa komoditas pertanian Indonesia semakin menguasai pasar dunia.
“Kita pecaya bahwa ditangan anak muda masa depan bangsa akan lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mengharapkan agar Polbangtan Manokwari bekerja keras dalam melahirkan petani milenial yang maju, mandiri dan modern” Ungkap Syahrul
Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi terus membangkitkan semangat anak muda untuk menekuni dunia pertanian yang menjanjikan.
“Kami menerapkan beberapa strategi untuk mendukung regenerasi petani agar sektor pertanian tetap tumbuh,” ujar Dedi.
Salah satu dukungan yang mengalir dalam mempercepat regenerasi petani, Kopma menjadi wadah untuk menampung kegiatan agribisnis mahasiswa.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menjelaskan bahwa KOPMA Inovatif telah resmi terdaftar pada badan hukum No.AHU-0005311.AH.0129 Tahun 2022 dan telah aktif beroperasi beberapa bulan ini.
Diharapkan dengan diresmikannya pada hari ini, koperasi yang dijalankan mahasiswa dapat terus berkembang dengan tujuan untuk mengembangkan minat wirausaha mahasiswa serta mampu mensejahterakan para anggota yang mengelolahnya.
“Kembali lagi pada tupoksi Polbangtan Manokwari, kita ingin menghasilkan lulusan professional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan. Salah satunya memupuk jiwa usaha dengan koperasi maupun dengan program lain, misalnya PWMP maupun kegiatan akademik lainnya yang tentu bertujuan untuk membekali mahasiswa,” pesan Purwanta
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan adanya wadah ini diharapkan mampu mendorong semangat mahasiswa untuk melakukan inovasi berupa olahan pangan lokal yang dapat diterima oleh masyarakat luas bahkan dapat menjadi oleh-oleh khas dari tanah Papua.
“untuk itu diperlukan integrasi dengan para dosen dan pegawai agar koprasi dapat menjadi lebih berkembang, sehingga menjadi legasi yang baik bagi mahasiswa dari tahun ketahun,” papar Purwanta.