SORONG, – Luasan areal sagu nasional saat ini mencapai 196.831 hektar dengan 99,65 persen areal berupa perkebunan rakyat. Papua dan Papua Barat merupakan sentra terbesar sagu nasional yang berkontribusi sebesar 29,2% dari areal sagu nasional.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat berkunjung ke Kabupaten Sorong belum lama ini, mendorong agar lahan hutan sagu disulap menjadi kawasan agrowisata di Sorong. Hal itu menurut Mentan SYL agar Papua Barat dapat mewujudkan pertanian yang maju menuju kedaulatan pangan di Papua Barat.
Menurutnya Papua Barat merupakan wilayah penghasil sagu terbesar nusantara, dan berharap pertanian yang diusahakan secara bersama dapat dipoles dengan sentuhan teknologi melalui pelatihan-pelatihan.
“Di sini sagunya oke, dan pertanian ngga bisa sendiri sendiri, harus ramai ramai. Agrowisata, satu kali turun semua kena, jadi jangan cuma sagu, harus ada bimtek, Istri istri harus bimtek, anak muda harus kursus, kursus harus ada hasilnya, seperti sagu harus jadi mie, kemudian ada perlakuan teknologi, biar tampilan (pati) menjadi putih bersih,” ungkap Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebut, peran penyuluh pertanian dalam mengidentifikasi produk pangan lokal di daerah masing-masing (spesifik lokasi). Pemanfaatan pangan lokal perlu dorongan dari petani dan penyuluh serta masyarakat umum.
“Bisa juga kemudian dibentuk Subterminal Agribisnis yang menampung aneka ragam pangan lokal untuk memasok kebutuhan pangan di perkotaan,” katanya.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sebagai UPT dibawah Kementan terus mencetak SDM handal ditanah Papua, salah satu bukti nyata yang dilakukan adalah menggelar bimbingan teknis (bimtek) Bioindustri Sagu bagi 30 orang petani Sagu, termasuk penyuluh dari Balai Penyuluh Pertanian Aimas dan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Kegiatan yang digelar pada 27-29 September 2021 di kabupaten Sorong ini, para peserta dibekali pengetahuan dan ketarampilan Petani dalam mengolah sagu menjadi Produk olahan dan dapat mengolah ampas sagu menjadi pakan ternak dan kompos.
Direktur Polbangtan Manokwari, Dr. drh. Purwanta, M.kes melalui sambungan telepon mengatakan, Bimtek yang digelar menindaklanjuti kunjungan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada beberapa pekan lalu di Kabupaten Sorong.
“Perlu peningkatan SDM kaitannya dengan petani Sagu, dalam konteks industri, Sagu kita lebih terintegrasi, baik dari sisi pengolahan sagu sendiri, kemudian pengolahan sagu menjadi bahan pangan seperti mie sagu, minuman kemudian dalam konteks pemanfaatan limbah sagu bisa dijadikan pupuk organik dan pakan ternak,” ungkap Purwanta.
Dia berharap, rumah sagu didorong agar dijadikan Agroeduwisata yang terintegrasi dengan sektor pertanian dan peternakan.