26 Februari 2020 — Mataram — Minimnya generasi muda yang berminat dalam bidang pertanian, membuat Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah komando Syarul Yasin Limpo (SYL) menggaungkan Program Petani Milenial. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan menargetkan akan tercetak 50 ribu petani milenial per-tahun.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang pendidikan terus melakukan pembenahan guna terciptanya petani milenial yang kompeten, mandiri, dan berdaya saing. Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang membina tujuh Politeknik dan tiga Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Petanian (SMK-PP) menyadari salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas petani milenial adalah kapasitas dan kompetensi tenaga pengajar. Dengan demikian dirasa perlu melakukan sinergi antara Kementan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam penyelenggaraan sekolah vokasi.
Kepala Pusdiktan Kementan, Dr. Idha Widi Arsanti, SP. MP. menyebutkan, “Kemendikbud telah melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, di Kementan sendiri hal ini menjadi perioritas pembangunan pertanian.” Mengingat pentingnya kapasitas dan kompetensi tenaga pendidik, akselerasi karir pengajar menjadi perhatian. Oleh karenanya, Pusdiktan menyelenggarakan Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Dosen yang telah berlangsung mulai Rabu, 25 Februari hingga Kamis, 26 Februari 2020.
Kegiatan yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat dihadiri oleh dosen-dosen Politeknik Pembanguan Pertanian (Polbangtan) dari 6 wilayah dan Politeknik Enjiniring Pembangunan Pertanian (PEPI). Dengan berlangusngnya kegiatan tersebut, Kebijakan dan Peraturan Kemdikbud terkait peningkatan karir dosen, kesamaan persepsi dalam penilaian angka kredit dosen baik lingkup Kementan maupun Kemdikbud, tersosialisasikannya aplikasi SIMPATIK (Sistem Penilaian Angka Kredit Dosen), serta proses kenaikan pangkat dan jabatan dosen lingkup Kementan akan menjadi semakin efisien dan efektif.
Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes menyikapi dengan adanya kegiatan tersebut pengusulan DUPAK dosen lingkup Kementan menjadi lancar. Persamaan persepsi antara tim penilai DUPAK dengan para dosen, tidak lagi menjadi hambatan dalam meniti jenjang karier dosen lingkup Kementan. (269)
Sumber: https://www.agronet.co.id/detail/indeks/info-agro/4761-Bina-Petani-Milenial-Kemdikbud-Sinergi-dengan-Kementan