MANOKWARI, – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) membuka pelatihan petani Milenial di Papua dan Papua Barat secara daring yang dilakukan di aula Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Papua Barat, Senin, (15/11/21).
Pelatihan ini digelar pada 15-23 November 2021, diikuti 1.200 orang peserta yang tersebar di Provinsi Papua dan Papua Barat. Pelatihan melibatkan 20 kabupaten/kota di Papua dan 18 kabupaten/kota di Papua Barat.
Mentan SYL dalam sambutannya menegaskan, anak muda Papua dan Papua Barat jangan takut gagal, karena gagal merupakan hal biasa. Mentan SYL kemudian meminta anak muda Papua harus bisa bersaing dengan anak muda di Indonesia bagian lainnya.
“Kalau mau jadi pejuang kemanusiaan dan pejuang bangsa, perbaikilah pertanian Papua,” ungkapnya.
Menurut Mentan SYL jika petani milenial Papua bergerak, maka ketersediaan pangan akan bisa dipenuhi, kemudian dengan didukung tanah yang subur, petani milenial Papua dapat memanfaatkan SDA yang ada untuk kepentingan pertanian kedepannya.
Dia juga meminta kepala daerah di Papua dan Papua barat serta dinas terkait agar memberi perhatian lebih bagi petani milenial.
Masa pelatihan sebulan, sebut Mentan, anak-anak muda Papua tidak boleh gagal, sebab masa depan pertanian di bumi Papua ada ditangan generasi muda.
“Ini momentum untuk connecting, selanjutnya adalah mixing dengan program pertanian lainnya. Bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini,” beber Mentan.
Selama pandemi jelas Mentan, sektor pertanian tetap hidup, terbukti PBD pertanian naik 16,24 persen. Di tahun 2020, nilai ekspor produk pertanian meningkat 15,79 persen. Untuk Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) dari April 2020 99 persen meningkat di tahun ini sebesar 105 persen.
“Bertani itu hebat, menjadi petani milenial itu luarbiasa sehingga mulailah berbuat bagi diri sendiri dan untuk bangsa secara tulus. Jika kau melakukan ini dengan baik, sudah membantu bupati, gubernur dan presiden,” pesan Mentan.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengapresiasi tinggi semangat petani milenial Papua yang dikut dalam pelatihan hal ini terbukti membludaknya para pendaftar.
Dedy menyebut sebagian besar kabupaten di provinsi Papua dan Papua Barat terhubung dengan baik, ada beberapa kabupaten lainnya yang akan dilakukan pelatihan secara offline hingga 23 November 2021 mendatang.
“Materi pelatihan kita terkait dengan teknik budidaya, wirausaha termasuk di dalamnya bagaimana mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) agar mereka (petani milenial.red) bisa berwirausaha secara mandiri melalui KUR yang disediakan kementerian pertanian,” tutur Dedy.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Dr.drh Purwanta, M.Kes mengatakan peserta yang mengikuti pelatihan, pihaknya memprioritaskan orang asli Papua, dengan harapan bisa mengangkat ketertinggalan anak-anak Papua bisa sebanding dengan daerah lain.
“Sehingga bisa mewujudkan kemandirian pangan, khususnya di Papua maupun Papua Barat,” ungkap Purwanta.
Pemateri pada pelatihan ini akan dikolaborasi bersama kementerian Pertanian, baik balai besar peternakan Batu Malang, Polbangtan Manokwari, BPTP Manokwari, Dinas Pertanian dan Tim Papua Muda Inspiratif.
Di Provinsi Papua, pelatihan akan digelar di BPTP Papua, BLP Sentani, BPP Sidori, Dinas Kehutanan Biak, Dinas Pertanian Merauke, Dinas Pertanian Nabire, Politeknik Pembangunan Pertanian Merauke, BPP Semangga, Balai Kampung Domande, Diperta, SMK Eca, dan Diperta Yapen. Sedangkan, di Provinsi Papua Barat, pelatihan dipusatkan di Polbangtan Manokwari, Dinas Pertanian Kabupaten Pegaf, Dinas Pertanian Kabupaten Teluk Bintuni, Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak dan Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw. ()