MANOKWARI, – Salah satu tujuan revolusi Industri 4.0 dan era society 5.0 di sektor pertanian adalah meningkatkan produktivitas pertanian secara efektif dan efisiensi.
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo mengharapkan inovasi teknologi revolusi industri 4.0 dan society 5.0 dapat menarik minat generasi muda untuk menumbuh kembangkan sektor pertanian dan dengan seiringnya berjalannya waktu lebih mencintai pertanian dan mau berusahatani di sektor pertanian.
“Sumber Daya manusia (SDM) memegang peran sangat penting dalam pembangunan pertanian. Untuk itu Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial untuk mengisi serta mengembangkan sektor pertanian”, tegas Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dr. Dedi Nursyamsi menyebut, Generasi muda atau saat ini bisa disebut pemuda milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian.
“Melalui pendidikan vokasi yang dilaksanakan oleh Politeknik lingkup Kementan kita bentuk generasi milenial yang mampu menerapkan perubahan tatanan pertanian sesuai dengan era society 5.0 seperti pemanfaatan sensor, pemanfaatan internet, inovasi teknologi, big data,pengoperasian alsintan tanpa awak, rice transplantor, Smart green house, serta marketplace online,” ungkap Dedi.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sebagai salah satu UPT dibawah Kementan terus meningkatan SDM pertanian, salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah menggelar Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian (SNPPVP) 2021 Seri ke-2 dalam rangka Dies Natalis Polbangtan ke-18 yang dijadwalkan gelarannya pada 31 Juli 2021 mendatang.
Tema yang diusung pada seminar nasional ini, adalah “mewujudkan petani wirausaha milenial dalam menyosong era revolusi 4.0 dan society 5.0”.
Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Manokwari, Oeng Anwarudin kepada wartawan belum lama ini mengaku seminar itu akan mengundang Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof Imam Mujahidin Fahmid, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmat Pribadi, Koordinator Gerakan Papua Muda Inspiratif Wilayah Papua Barat, Simon Tabuni dan Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar.
Seminar nasional ini juga akan dipandu oleh moderator kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Dr. Idha Widi Arsanti dan Keynote Speaker, Prof Dedi Nursyamsi.
“Seminar nasional ini kita harapkan bisa membuka wawasan semua peserta tentang pentingnya wirausaha sehingga kedepan kita bisa menciptakan generasi muda pertanian yang jumlah dan minatnya sedang rendah,” ungkap Oeng.