Sektor pertanian kian dilirik oleh masyarakat lokal Papua Barat. Melalui budidaya komoditi jagung pada lahan replanting kelapa sawit, petani bisa merasakan langsung manfaat dari hasil yang di peroleh.
Dibawa binaan Papua Muda Inspiratif (PMI), kelompok tani Sumber Makmur Jaya melakukan panen jagung hibrida kali ke 2 pada lahan yang telah tanami seluas 6 hektar.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pertanian tidak pernah ingkar janji. Bekerja di sektor pertanian akan terus menghasilkan, sebab hasil dari pertanian tidak pernah mengkhianati.
“Pertanian itu hebat, pertanian itu keren, dan berkeringat di bidang pertanian akan menghasilkan. Karena pertanian tak pernah ingkar janji, dia akan membalas suatu yang berarti bagi negara dan kesejahteraan rakyat,” tutur SYL
Sementara itu sebagai pemegang mandat untuk menyiapkan SDM Pertanian yang professional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan pembangunan dan pencapaian pertanian saat ini dan kedepannya tidak bisa terlepas dari peran penting SDM sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
“Berbicara mengenai produktivitas, berbicara mengenani pembangunan pertanian, berbicara mengenai pencapaian pertanian harus mempriotiaskan SDM yang profesional, mandiri dan berdaya saing, serta berjiwa entrepreneurship yang tinggi,” tegas Dedi.
Diwilayah timur, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sebagai perpanjangan tangan dari BPPSDMP dalam mempersiapkan sdm pertanian yang hadal bekerjasama dengan PMI untuk peningkatan kualitas petani.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengatakan bahwa Sebagai penanggung jawab dalam supervisi pendampingan petani milenial di wilayah timur pihaknya akan selalu bersedia untuk mensuport petani.
“Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, kami terus menyisiri wilayah Papua dan Papua Barat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya petani tentang bagaimana teknik budidaya yang tepat, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga pada panen.” Jelas Purwanta
Purwanta juga menambahkan tidak hanya berhenti sampai disitu, tetapi juga terus berusaha menfasilitasi agar hasil panen yang diperoleh petani bisa terjual di pasaran. “Untuk produk olahan kami juga biasanya membina petani agar mengemas produk semenarik mungkin agar konsumen tertarik.” Kata Purwanta
“Untuk jagung ini saya rasa karena jumlah permintaan semakin meningkat dari kalangan peternak ayam sebagai konsumen utama. Saya rasa kita perlu untuk memperluas lagi lahan yang akan ditanami dan Polbangtan Manokwari selalu siap dalam hal pendampingan demi mewujudkan kesejahtraan masyarakat Papua Barat,” Paparnya dihadapan Petani
Harga penjualan jagung begitu menggiurkan dengan harga Rp. 9.000/kg sehingga mereka semakin tertarik untuk memanfaatkan hamparan luas lahan replanting kelapa sawit. Sehingga ketertarikan dalam mengembangkan komoditas jagung terus dilakukan. Kedepan kelompok tani Sumber Makmur Jaya akan menambah 10 hektar lahan untuk diolah.
Sebagai informasi pada seremonial panen jagung juga turut hadir kepala dinas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Papua Barat, Kepala dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kepala Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Kepala Badan Pertanahan Nasional Perwakilan PaPua Barat, Penyuluh, Duta Petani Milenial dan Duta petani Andalan.