19 Maret 2020 – Manokwari – Masyarakat sempat diresahkan dengan adanya pemberitaan corona pada unggas, khususnya ayam broiler. Dilangsing dari www.kominfo.go.id secara lugas tertulis [HOAKS] Virus Corona ditemukan di Ayam Broiler.
Penjelasan yang terurai dalam siturs tersebut menyebutkan bahwa Virus Corona berbeda dengan Avian Influenza (H5N1) atau flu burung yang menyerang pada unggas. H5N1 tidak menular di antara manusia dan jarang menyerang ke manusia. Dengan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, baik corono ataupun H5N1 dapat terhindarkan, sehingga masyarakat tak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging ayam.
Ayam broiler hasil budidaya Teaching Factory (TEFA) Polbangtan Manokwari pada Kamis, (19/3) nampak bersih dan sehat. Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes menyebutkan “Manajemen budidaya ayam broiler telah mengikuti tatacara budidaya yang baik, sehingga dijamin kualitas ayam yang bebas dari penyakit zoonosis.”
Diawali dengan desinfeksi litter atau sekam sebelum ternak disebar dalam kandang. Hal ini berguna untuk membasmi bibit penyakit apabila ada yang menempel di litter tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan, pencucian, dan penyemprotan kandang serta peralatan kandang menggunakan desinfektan. Untuk hasil maksimal pencucian tempat minum dan tempat pakan dilakukan secara rutin dua kali sehari.
Budidaya yang baik juga mencakup pelaksanaan manajemen pemeliharaan yang baik. Proses budidaya yang dilakukan oleh generasi tani milenial ini, menuntut mereka untuk mampu memahami tata laksana brooding, tata laksana ransum dan air minum. Untuk kondisi perkadangan, memperhatikan kualitas litter, melakukan penanganan bangkai dan feses ayam dengan tepat, serta mengatur kepadatan kandang dengan optimal, mendukung terciptanya kualitas ternak yang bebas dari penyakit zoonosis.
TEFA merupakan model pembelajaan berbasis produk. Dengan adanya TEFA Polbangtan Manokwari bersinergi dengan dunia industri untuk mencetak jobcreator bidang pertanian dalam arti luas, termasuk di dalamnya bidang peternakan.
“Dengan berjalannya Tefa komoditas peternakan khususnya ayam broiler dan petelur, Polbangtan Manokwari berusaha mewujudkan metode pembelajaran pendekatan teaching factory dan kurikulum 70% praktik,” sebut Purwanta. Diharapkan dengan berbekal pengalaman yang ada selama belajar di TEFA, lulusan Polbangtan Manokwari telah siap melakukan budidaya ternak diluar sana.
Minimal para lulusan mampu mengatasi berbagai penyakit yang menyerang pada unggas. Kembali menyikapi merebaknya virus corona, saat ini virus ini berkembang sangat cepat. Berbagai kemungkinan dapat terjadi, meski tidak menjangkit unggas, kewaspadaan terus terjaga. (269)
Sumber : https://www.agronet.co.id/detail/indeks/info-agro/4855-Corona-Pada-Unggas-Hoax