Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan praktek Teaching Factory (Tefa), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menggelar penanaman kelapa sawit. Penanaman yang berlokasi di kampus II Polbangtan Manokwari merupakan salah satu bentuk dalam menjawab tantangan permintaan stakeholder Industri sawit untuk menghasilkan SDM perkebunan yang unggul.
Potensi pengembangan kelapa sawit yang dilakukan memiliki peluang besar untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sehingga menimbulkan multi player effect.
Hal tersebut sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian yang bertekat mewujudkan gerakan tiga kali ekspor. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan Bidang perkebunan khususnya komoditi kelapa sawit merupakan salah satu sumber devisa negara yang memiliki peluang ekspor yang sangat baik dan terus meningkat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan terus meningkatkan SDM untuk mencapai Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia.
“Ini bertujuan guna mewujudkan Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia,” kata Dedi.
Penanama kelapa sawit pada lahan seluas 1,5 heakta, menambah jumlah komoditas perkebunan yang dibudidayakan pada lahan Tefa.
Lahan tersebut akan difungsikan sebagai media pembelajaran mahasiswa untuk menghasilkan job seeker ataupun job creator perkebunan yang handal dengan melakukan penanaman sebanyak 199 bibit tanaman sawit.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengatakan pihaknya siap menjadi bagian pengembangan kelapa sawit di Papua Barat. Polbangtan Manokwari bergerak pada bidang penghasil SDM berkualitas tentu akan berusaha memenuhi kebutuhan industri sawit yang ada di Papua Barat.
“dengan memanfaatkan lahan Tefa bertujuan menambah literasi sawit yang lebih baik kepada generasi muda, sekaligus sebagai upaya dalam memberikan keseimbangan informasi tentang kelapa sawit,” ungkap Purwanta
“Kami memanfaatkan lahan pasif untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis, yang dapat digunakan hasilnyadari hulu hingga hilir untuk kepentingan kegiatan mahasiswa,”tambahnya.