MANOKWARI – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Seri ke-6, Selasa, (11/11/2025 yang digelar secara hybrid melalui Zoom, YouTube, serta tatap muka.
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa penguatan pendidikan vokasi pertanian merupakan langkah strategis untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menjalankan Proyek Strategis Nasional, termasuk agenda besar swasembada pangan.
“Seminar nasional sangat penting. Dunia pertanian membutuhkan pemikiran ilmiah, inovasi, dan kontribusi nyata dari seluruh perguruan tinggi vokasi. Swasembada pangan hanya bisa diwujudkan jika kita memperkuat SDM dan memastikan sinergi pemerintah, akademisi dan pelaku lapangan berjalan baik,” ujar Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa Polbangtan di seluruh Indonesia, termasuk Polbangtan Manokwari, memiliki peran strategis dalam mendukung program Kementan melalui pendidikan vokasi, pelatihan, serta pendampingan pembangunan pertanian di daerah.
“Kami mendorong semua Polbangtan untuk terus memperluas kolaborasi, memajukan riset terapan, dan menghadirkan inovasi yang menjawab kebutuhan sektor pertanian. Seminar nasional ini menjadi ruang bagi kita semua untuk saling menguatkan dan memastikan SDM pertanian siap menghadapi tantangan swasembada,” jelasnya.
Seminar nasional tahun ini mengusung tema “Multipersepsi Proyek Strategis Nasional dari Sudut Pandang Pertanian, Peternakan dan Perkebunan untuk Mencapai Swasembada Pangan.” Kegiatan digelar bekerja sama dengan Politeknik LPP Yogyakarta, Kementerian Hukum Papua Barat, serta Universitas Pattimura.
Direktur Polbangtan Manokwari, Oeng Anwarudin, menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahin ini secara hybrid menjadi langkah maju setelah empat tahun sebelumnya seminar hanya berlangsung daring.
“Kami bersyukur, setelah empat tahun berturut-turut hanya daring, tahun kemarin dan sekarang untuk pertama kalinya kita laksanakan secara hybrid,” ujarnya.
Oeng menjelaskan bahwa Seminar Nasional PPVP terus menunjukkan perkembangan positif sejak pertama kali digelar pada 2020. Jumlah pemakalah meningkat pesat dari 27, 34, 65, 79, 163, hingga pada 2025 mencapai 269 pemakalah dari 88 instansi. Seminar juga dilanjutkan dengan parallel session yang menghadirkan pemakalah dari berbagai bidang untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka.
Dalam seminar tersebut, Oeng memaparkan tugas tambahan Polbangtan Manokwari sebagai Penanggung Jawab (PJ) Swasembada Pangan di Papua Selatan yang diberikan langsung oleh Menteri Pertanian.
Program yang dikawal mencakup, Optimalisasi lahan 2024 seluas 40.000 ha, Optimalisasi lahan 2025 seluas 15.000 ha, dengan progres kontrak 11.753 ha atau 78 persen, Cetak Sawah Rakyat (CSR) 2025 seluas 20.621 ha, Luas Tambah Tanam LBS Papua Selatan mencapai 43.000 ha dan Program Brigade Pangan yang pada 2024 membentuk 210 BP dan pada 2025 telah membentuk 72 BP
Oeng juga menyampaikan hasil positif dari berbagai program tersebut. Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS 3 November 2025, Papua Selatan mengalami peningkatan signifikan pada periode Januari–Desember 2025. Di antaranya, luas panen meningkat 31.786 ha (67,39%), produksi padi GKP naik 168.202 ton (65,04%), dan produksi beras meningkat 80.876 ton (65,04%).
“Hasil ini sangat signifikan. Saat ini Merauke sedang berlimpah gabah dan beras. Kami sudah audiensi dengan Bupati, dinas terkait, BULOG, penyuluh, gapoktan, hingga tokoh masyarakat untuk mendorong serapan gabah dan beras,” jelas Oeng.
Ia menambahkan bahwa BULOG tetap akan menyerap gabah meski target telah terpenuhi dan akan mendistribusikannya ke luar Merauke.
Oeng berharap kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan seluruh pemangku kepentingan semakin menguat demi mendukung pembangunan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan menuju swasembada pangan nasional.



