Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Pertanian yang profesional, mandiri dan berjiwa usaha, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus menggelorakan peningkatan SDM yang Berkualitas.
Mentan SYL menegaskan bahwa Kekuatan utama pertanian Indonesia berada di pundak petani dan penyuluh. Maka program penguatan SDM pertanian Indonesia melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan menjadi kunci utama dalam mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyatakan, bahwa melalui pendidikan vokasi Kementerian Pertanian mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) sebagai representasi petani milenial diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet pembangunan pertanian.
“Ciri pendidikan vokasi yang berhasil adalah lulusannya dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia iindustri (DUDI),” ungkap Dedi
Di ujung timur Indonesia, Polbangtan Manokwari terus mengupayakan terjadinya regenerasi pertanian. Sebagai penghasil petani milenial, setiap lulusan dituntut untuk memiliki bekal dengan qualified job seeker dan job creator.
Dibawah kepemimpinan Direktur Dr.drh Purwanta, M.Kes, peningkatan kompetensi mahasiswa dapat percepatan penyerapan lulusan Polbangtan Manokwari untuk menerapkan keilmuan dalam dunia kerja.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan yang disebar di beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri, baik yang berada di Pulau Papua maupun di luar pulau Papua.
Melihat peluang usaha susu sapi perah yang tinggi dengan tingkat kebutuhan protein masyarakat yang terus meningkat, 6 mahasiswa program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan mendapat kesempatan untuk belajar langsung di Produksi Pangan Akademi Militer (Propang Akmil) Megelang, Jawa Tengah melalui Program PKL.
Kapropang Mayor CAJ, Andi Ruswandi R., S.Sos.,M.M mengapresiasi kampus Polbangtan Manokwari yang telah menunjuk Propang Akmil sebagai salah satu tujuan PKL para mahasiswa. Di kesempatan itu, dia memberikan arahan, mengenalkan lebih jauh Propang Akmil terkait aktivitas yang dilakukan dalam penyediaan gizi bagi para taruna.
Propang Akmil sebagai pendukung penyedia pangan untuk Taruna Akmil dengan mengahasilkan susu dari ternak sapi perah serta pengolahan produksi tahu.
Dengan dukungan fasilitas Teaching Factory (TEFA), mahasiswa diharapkan mampu menyerap ilmu di propang akmil salama mengikuti PKL sehingga dapat mengembangkan sapi perah di daerah Papua, secara khusus Papua Barat.
Meski baru menjalani PKL selama beberapa hari, mahasiswa tampak begitu menikmati segala bentuk aktivitas yang dijalankannya. Pada kegiatannya mahasiswa terlibat langsung dalam sanitasi kandang, pengolahan pakan ternak, pemerahan susu hingga pengolahan susu.