MANOKWARI- Momen perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari gelorakan gerakan antisipasi darurat pangan melalui kegiatan Millennial Agriculture Forum (MAF) volume 5 edisi 29.
MAF yang digelar menjadi edisi spesial perayaan HUT RI yang ke 79 dengan tujuan untuk kembali membangkitkan semangat kemerdekaan, terutama semangat menciptakan kemerdekaan pangan di tanah air.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bahwa di momentum hari kemerdekan Indonesia ini, semangat kemerdekaan harus semakin berkobar untuk Pertanian Indonesia.
“Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia dalam 3 tahun kedepan, inilah momentum-momentum yang terbaik untuk Indonesia, untuk pertanian. Sektor pertanian terbang lebih tinggi dan kami yakin, itu akan bisa kita capai,” ungkap Amran
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti Menyampaikan semakin bertambahnya umur kemerdekaan RI diharapkan akan semakin bertambah pula tingkat kematangan masyarakat Indonesia sehingga cita-cita RI akan terwujud,” ujar Widi.
Kegiatan MAF digelar secara daring dengan mengusung tema “Antisipasi Darurat Pangan melalui PAT Dengan Melibatkan Mahasiswa Dalam Kegiatan MBKM di Lapangan”.
Tema tersebut diangkat diangkat dengan tujuan memberikan gambaran terhadap kontribusi mahasiswa Polbangtan Manokwari dalam menopang kesuksesan program Perluasan Areal Tanam di wilayah tanah Papua.
Direktur Polbangtan Manokwari, Oeng Anwarudin dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya merupakan Penanggung Jawab PAT di 2 Provinsi yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dalam mendongkrak progres PAT, kami menerjunkan mahasiswa yang mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk melakukan pengawasan program tersebut.
“Jumlah mahasiswa yang terlibat sebanyak 102 yang terdiri dari 40 mahasiswa ditempatkan di Provinsi Papua Selatan dan 62 mahasiswa di libatkan di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” jelasnya
Lebih Lanjut Oeng berharap melalui kegiatan MAF ini dapat mensosialisasikan kepada generasi muda bahwa terdapat kaum milenial berjuang untuk bangsa dan negara. Saat ini berjuang bukan harus mengangkat senjata, tetapi juga dapat melalui berbagai bidang salah satunya sektor pertanian untuk berjuang mengantisipasi darurat pangan.
Pada pelaksanaan MAF kali ini mengundang Narasumber Prof. Dr. Ir Dedi Nursyamsi M.Agr, Kepala Badan PPSDMP Priode 2019-2024 yang membahas tentang kebijakan Program PAT dan Dr. Mikhael, S.P.,M.Si selaku Koordinator PAT Polbangtan Manokwari bersama Muhammad Dini Alfarizi mahasiswa yang telah mengikuti MBKM 2 menjelaskan terkait keterlibatan mahasiswa MBKM dalam pengawalan program PAT.
Dalam Pemaparannya, Dedi menyampaikan agar semangat meraih Indonesia swasembada pangan harus menggelora.
“Terdapat 3 alternatif untuk menggenjot produksi pangan. Yang pertama tingkatkan indeks pertanaman, jika sebelumnya 1 kali dalam 1 tahun ditingkatkan menjadi 2 kali dalam 1 tahun melalui perluasan areal tanam,” pungkasnya.
Kedua, dijelaskan agar memaksimalkan lahan yang berpotensi untuk pertanian seperti lahan rawa di optimasi. Dan yang ke tiga lahan perkebunan 35 juta ha digenjot melalui tumpang sisi dengan varietas tahan terhadap naungan.
Sementara Mikael dan Alfarizi menjelaskan secara rinci tentang teknis pelaksanaan PAT yang sudah dilakukan di Papua Selatan dan sementara berjalan di Papua Barat dan Papua Barat Daya.