MANOKWARI – Kementerian Pertanian mengeluarkan berbagai trobosan program untuk membangun kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui percepatan penumbuhan dan penguatan petani milenial untuk berkontribusi secara positif terhadap keberlanjutan pertanian Indonesia.
Menteri Pertanin Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi milenial mampu membawa pertanian di masa depan yang berdaya bersaing di dalam dan luar negeri baik di sisi hulu maupun hilir.
“Petani milenial bisa melakukan berbagai terobosan yang menginspirasi petani lain untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia,” jelas Syahrul
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan keberhasilan suatu bangsa dan negara ditentukan kebangkitan milenialnya. Begitu juga keberhasilan suatu pembangunan pertanian akan terwujud manakalah kaum milenialnya bangkit.
“Kementerian Pertanian, melalui BPPSDMP, sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian,” katanya.
Untuk menghasilkan milenial yang andal, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari melalui kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Pertanian (LSP) menggelar Sertifikasi Kompetensi skema Penyuluhan Pertanian level supervisor bagi mahasiswa, sabtu (19/08).
Sertifikasi kompetensi untuk skema penyuluh pertanian level supervisor adalah proses pengakuan resmi terhadap keterampilan dan pengetahuan individu yang bekerja sebagai penyuluh pertanian di tingkat supervisor. Sehingga sertifikasi ini menjadi bekal mahasiswa yang akan terjun didunia kerja.
Sebanyak 68 mahasiswa mengikuti serangkaian agenda sertifikasi berhasil memperoleh rekomendasi kompeten untuk menjadi seorang penyuluh dari 7 orang asesor yang hadir langsung melakukan asesmen dikampus 1 Polbangtan Manokwari.
Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa tingkat IV yang terdiri dari 2 program studi yaitu Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dan Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan bahwa melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Polbangtan Manokwari, mahasiswa dibekali 2 sertifikasi kompetensi sebelum lulus sebagai bukti bahwa lulusan yang dihasilkan merupakan generasi muda kompeten yang memiliki kualitas yang siap menjadi job seeker maupun job creator.
“Untuk sertifikasi kompetensi skema penyuluh pertanian level supervisor dilakukan karena penyuluh merupakan garda terdepan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga diharapkan alumni nantinya mampu terlibat untuk mewujudkan pencapaian Swasembada pangan dan teknologi pertanian modern,” ungkap Purwant
“Semoga ilmu yang didapat mampu menjadikan lulusan untuk menjadi agen perubahan yang dapat membawa kemajuan dan memecahkan masalah pertanian ditengah masyarakat,”tambahnya.