Back
HomeBeritaJelang Nataru, Kementan Pastikan Inflasi Harga Pangan di Papua Barat Stabil

Jelang Nataru, Kementan Pastikan Inflasi Harga Pangan di Papua Barat Stabil

Share:

 

MANOKWARI –Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dalam kegiatan inspensi mendadak (Sidak) di pasar Wosi, Manokwari, Papua Barat, pastikan ketersedian bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) mencukupi untuk seluruh masyarakat.

Dalam kunjungannya, Wamentan melihat langsung kondisi Los sayur mayur, buah, daging dan bahan pokok lainnya yang menjadi kebutuhan hotel, restoran dan kafe, Sabtu (02/12)

Menurutnya, kenaikan harga menjelang hari besar di negara kita selalu terjadi, yang perlu dijaga itu, baik dari masyarakat maupun pemerintah jangan terlalu jauh disparitasnya. Karena kenaikan harga tidak bisa kita rem tetapi kita harus terus menjaga agar inflasi tetap terkendali.

Harvick juga menyebutkan bahwa walaupun saat ini populasi sapi di Manokwari berkurang akibat minim inseminasi buatan, namun harga daging masih tetap aman atas komitmen para pedagang.

“Pemerintah akan segera melakukan tindakan-tindakan yang responsif, artinya ke depan mungkin kita perhatikan, pertama soal masalah RPH-nya, kita segerakan untuk ada RPH di sini yang memang cukup modern, sehingga para pedagang ini bisa dapat manfaat yang baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kementan kedepan memiliki sejumlah program kemitraan dengan masyarakat peternak di Manokwari. Ia berharap disamping bisa menekan harga, juga memberikan keuntungan yang lebih kepada peternak.

“Program-program yang langsung menyentuh di masyarakat, bukan hanya stimulan tapi memang langsung kita zonasi, baik itu RPH-nya maupun sentra-sentra peternak di Manokwari,” terangnya.

Dikatakan, kabupaten Manokwari dapat menghidupi kebutuhan masyarakatnya sendiri dari sisi sayur-mayur, buah-buahan. Kedepannya, kita dorong produk lokal di Manokwari bisa keluar daerah, bisa membuat surplus, baik tomat, wortel, sawi, ubi-ubian dan sebagainya.

“Sesuai arahan Presiden juga ini selalu saya gaungkan, bisa sampai ke hilirisasi, artinya produk bisa sampai ke produk meja yang bisa langsung dinikmati di masyarakat, ini kan menambah nilai jual nih, terus juga lapangan pekerjaan karena layer-nya banyak dari mulai hulunya sampai hilir, jadi dari mulai on farm sampai off farm,” jelasnya.

Ikut sidak mendampingi Wamentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi terlihat begitu bersemangat ketika menyaksikan sayur dan buah organik yang dijual dipasar dengan ukuran jumbo.

Menurutnya pangan organik seperti ini harus di genjot produktivitasnya, karena sangat bagus untuk kesehatan. Apalagi tanaman pangan lokal yang ada di tanah Papua sangat melimpah.

“Dengan meningkatkan produksi pangan tentu mampu mewujudkan Manokwari sebagai swasembada pangan,”tambahnya

Lainnya

Open chat
Scan the code
Humas Polbangtan Manokwari
Hallo, ada yang bisa kami bantu?