Kementarian Pertanian dalam menanggulangi Krisis Pangan yang melanda dunia, mendorong milenial untuk turut terlibat dalam ketahanan pangan Republik Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta petani milenial untuk terus kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. Dirinya berharap, anak muda mampu menggagas ide besar dalam meciptakan peluang baru di masa yang akan datang.
“Kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia,” ujar Syahrul
Sebagai pemegang mandat dalam mehasilkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang handal, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Pendidikan Vokasi Kementan mampu menghasilkan petani milenial yang mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sebagai salah satu Perguruan Tinggi Vokasi Kementan, sedari awal membekali tekat yang kokoh bagi mahasiswa baru untuk memajukan pertanian Indonesia.
Di hari Ketiga Pelaksanaan Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa (MABIDAMA) hadir Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi memberikan motivasi kepada mahasiswa baru secara Virtual.
Dedi membeberkan 3 jurus jitu dalam menanggulangi krisis pangan yang menjadi tantangan dunia saat ini. “Pertama, peningkatan kapasitas produksi untuk komoditas yang mengendalikan inflasi, seperti cabai dan bawang. Meningkatnya kapasitas produksi tentu akan menekan jumlah impor.” Kata Dedi
“Jurus kedua yaitu menggenjot pangan lokal sebagai pengganti pangan impor. Sagu itu berlimpah di tanah Papua, Ganti dengan sorgum, singkong atau umbi-umbian yang ada di Papua,” tambahnya.
Sementara jurus ketiga Dedi menyampaikan agar melakukan peningkatan ekspor. Sehingga putra putri Papua harus mampu memanfaatkan lahan di bumi Papua yang subur makmur.
“Jika putra putri Papua sebagai sdm pertanian bangkit, maka pembangunan pertanian di Papua akan melejit dan ekspor pangan kita akan meningkat.” Terang Dedi.
Ketiga jurus yang disampaikan tentu diharapkan menjadi pegangan bagi mahasiswa baru yang memiliki kesemptan berharga untuk bergabung di kawah candradimuka pembangunan petani milenial nasional untuk melanjutkan pembangunan pertanian kedepan.
Oleh karena itu, mahasiswa baru di minta untuk menunjukkan kegigihan dalam melaksanakan tugas dalam menuntut ilmu hingga mampu menjadi lulusan job seeker dan job creator.