MANOKWARI – Mempercepat akselerasi tanam tahun 2024, Kementerian Pertanian mendorong penggunaan Pompanisasi dan Pipanisasi sebagai langkah optimal dalam mengembalikan produksi lahan akibat dampak cuaca ekstream yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Pompanisasi dan Pipanisasi menjadi solusi cepat dalam menghadapi masalah cuaca.
“Lahan sawah kering pada tahun ini sudah harus terairi dengan baik sehingga ke depan Indonesia mampu memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor,” jelasnya
Senada dengan yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, salah satu strategi peningkatan produksi pertanian yaitu gerakan pompanisasi dengan penggunaan pompa air untuk mengoptimalkan irigasi dan pengairan lahan pertanian, sehingga menghasilkan panen dan produktivitas yang tinggi.
Untuk mencapai ketahanan pangan secara mandiri di Papua Barat, Kementerian Pertanian menjalin kolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Kodam XVIII Kasuari untuk memaksimalkan pemanfaatan jaringan pipa air guna mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) padi di kabupaten Manokwari.
Bersama dengan Pemerintah daerah dan instansi vertikal Kementerian Pertanian, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Ilyas Alamsyah melakukan peresmian program pipanisasi, selasa (16/4/24).
Ilyas menyampaikan bahwa kerjasama yang terjalin dalam rangka mitigasi darurat pangan yang terjadi. Karena beberapa negara sudah menstop ekspordengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam negerinya, sehingga untuk memenuhi kebutuhan lokal Indonesia, kita harus mau tidak mau menanam dan menggenjot produksi pertanian.
“Langkah ini juga bertujuan untuk mengantisipasi iklim el nino yang akan melanda bulan juli, agustus, september dan akan berdampak kekurangan air,” jelasnya.
Untuk itu kegiatan pipanisasi dengan penyambungan jaringan pipa dari aliran air irigasi tersier sepanjang 300 meter untuk menjangkau semua areal tanam. Kegiatan ini dilakukan oleh personel Komando Distrik Militer (Kodim) 1801/Manokwari selama satu bulan dan dipusatkan pada Kampung Desay, Distrik Prafi.
Hadir dalam acara peresmian, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Jacob S Fonataba mengapresiasi peran TNI dalam membantu para petani untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, serta berharap program ini dapat meningkatkan luas tanam di wilayah tersebut.
Berperan aktif dalam mensukseskan pelaksanaan PAT di tanah Papua, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian mendukung penuh penerapan jaringan pipa air untuk meningkatkan produktivitas pangan.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kodam XVIII Kasuari dalam penerapan program pipanisasi.
“Melalui program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian warga dan meningkatkan areal tanam sehingga mencapai ketahanan pangan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Barat secara keseluruhan,”ungkapnya.