AGRONET — Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melanjutkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertempat di Hotel Arch, Bogor pada Selasa (12/1). Arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengharapakn adanya sekolah pertanian di 34 Provinsi demi tercapainya target terciptanya 2,5 juta petani milenial menjadi acuan dalam Rakernas BPPSDMP Kementan.
Menteri SYL menargetkan, “Maret harus bisa diluncurkan magang petani milenial ke luar negeri untuk 1000 orang atau lebih banyak lebih baik.” Target ini pun dimantapkan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dengan membidik negara Jepang sebagai salah satu tujuan magang para petani milenial.
Sebanyak 1000 petani milenial yang melakukan magang diluar negeri dengan harapan sepulang dari magang mengalami peningkatan di bidang pertanian. “Disaat yang sama di terapkan juga program kewirausahaan untuk 1000 petani milenial. Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan mereka asudah siap terjun sebagai wirausaha muda pertanian,” kata Kepala BPPSDMP Kementan.
Modal awal yang perlu dimiliki para petani milenial untuk mampu mengikuti magang ke luar negeri salah satunya kemampuan berbahasa asing. Jauh sebelum program ini dipersiapkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari telah membekali para peserta didik mengikuti khusus bahasa inggris yang diselenggarakan satu minggu sekali di bawah pengawasan Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Ir. Carolina Diana Mual, MP.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta berharap kegiatan yang telah dilauncing pada awal Februari 2020 lalu mampu berjalan optimal meski ditengah pandemi. Selain itu, dengan adanya Teaching Factory Polbangtan Manokwari baik tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, maupun peternakan mampu membekali kemampuan teknis para petani milenial untuk persiapan magang ke luar negeri di Tahun 2021. (Ian/269)