Pegunungan Arfak merupakan titik tertinggi di provinsi Papua Barat dengan ketinggian 2950 mdpl. Masyarakat dengan profesi petani, saat ini menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas andalan yang mulai dikembangkan dibeberapa wilayah.Sebab Kopi Papua kini banyak dilirik masyarakat.
Melihat prospek yang begitu menjanjikan, Barto Inden yang merupakan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam budidaya tanaman kopi.
Barto yang lulus tahun 2021, menjadi motor penggerak untuk terus menyuarakan pentingnya sektor pertanian demi keberlangsungan hidup umat manusia di wilayah pegunungan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa peran sektor pertanian sangat vital karena menyangkut langsung pada pemenuhan pangan masyarakat.
“Pertanian adalah kerjaan yang paling hebat karena kita yang mempersiapkan makanan bagi jutaan orang Indonesia. Karena itu kementan harus fokus pada pemenuhan pangan secara merata. Diantaranya dengan meningkatkan produksi melalui penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi dan penguatan sumber daya manusia (SDM) pertanian.” Ujar SYL
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengatakan kalau berbicara mengenai produktivitas, berbicara mengenani pembangunan pertanian, berbicara mengenai pencapaian pertanian harus mempriotiaskan SDM yang profesional, mandiri dan berdaya saing, serta berjiwa entrepreneurship yang tinggi.
Dedi percaya bahwa petani mileniallah yang akan mampu melanjutkan estafet pembangunan pertanian karena selain cerdas, berpendidikan tinggi dan inovatif, juga adaptif terhadap segala perubahan zaman.
Melalui Bimtek petani milenial yang digelar Polbangtan Manokwari di Kampung Udohotma, Pegunungan Arfak, Barto terlibat langsung untuk memotivasi milenial agar bersama-sama membangun kampung halaman dengan menanam kopi.
Pada pelaksanaannya Barto mengajarkan teknik pesemaian biji kopi di Green house miliknya. Sebelum itu, terlihat Barto juga melakukan praktek cara pembuatan media semai menggunakan pupuk organik dengan campuran pasir.
Barto telah menggeluti tanaman Kopi semenjak masih berstatus mahasiswa. Ia tergerak membudidayakan kopi dari tahun 2019.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta yang hadir menyaksikan proses pesemaian biji kopi mengatakan, bahwa komunitas kopi ini dipilih sebagai tema dalam Bimtek yang digelar, karena merupakan hasil dari FGD yang telah dilakukan bersama pemerintah daerah, Papua Muda Inspiratif (PMI) dan Duta Petani Milenial (DPM).
“Kopi Papua memiliki khas tersendiri dengan pengolahan yang masih organik. Artinya tumbuh tanpa campuran bahan kimia. Kopi arfak sudah sampai di Amerika yang dibawah oleh staff khusus presiden Billy Mambrasar,”pungkas Purwanta.
Selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat tetap mempertahankan kearifan lokal yang ada dengan terus menanam sayur-sayuran dan umbi-umbian. Serta memikirkan teknik pengolahan dan pemasaran. Sehingga dari kegiatan Bimtek yang dilakukan menghasilkan output seperti yang diharapkan. Dalam hal ini yaitu kemajuan dan kesejahteraan para petani diwilayah pegunungan.