Ubi jalar merupakan tanaman yang yang banyak dibudidayakan di Papua karena merupakan sumber pangan lokal bagi sebagian besar masyarakat. Proses budidaya tanaman ubi jalar harus terus dipertahanankan dan dikembangkan sehingga dapat menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat Papua.
Untuk itu, Kementerian Pertanian menaruh perhatian terhadap ketersediaan pangan lokal masyarakat yang berorientasi kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memiliki harapan besar agar pangan lokal Indonesia bisa masuk pasar dunia.
“Pangan lokal berdampak pada ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Kementan terus fokus dalam meningkatkan produksi dan kualitas hingga bisa berdampak pada kegiatan ekspor,” jelas Syl
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada arahannya mengatakan bahwa hidup dan kehidupan tidak lepas dari kebutuhan pangan.
“Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan tidak tergantung dengan komoditas pangan impor. Kita memiliki pangan lokal yang berlimpah dinegara kita sendiri.” Tegas Dedi
Dalam melakukan budidaya tanaman ubi jalar, petani di Kampung Lismaunggu Distrik Prafi, Manokwari sering kali dihadapkan pada permasalahan serangan hama yang menyebabkan kematian pada tanaman sehingga menyebabkan gagal panen.
Oleh karena itu, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari lakukan penyuluhan tentang pengendalian hama terhadap tanaman ubi jalar dengan menggunakan bahan nabati.
Dengan bahan dasar jeruk nipis, mahasiswa Polbangtan Manokwari manfaatkan kandungan senyawa flavonoid untuk membasmi hama. Selain itu, Mahasiswa juga mengajarkan teknik pembuatan pestisida nabati dengan menggunakan cairan fermentasi jeruk nipis.
kandungan flavonoid yang difermetasi menjadi cairan Mikroorganisme Lokal (MOL) diduga kuat mampu mengusir hama ulat grayak pada tanaman ubi jalar.
Hadir mendampingi Mahasiswa, Dosen Polbangtan Manokwari Carolina D Mual mengatakan bahwa pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat terlihat antusias masyarakat dalam memperoleh informasi.
“dengan peserta yang didominasi oleh mama-mama Papua diharapkan mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang diberikan dan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai penghasilan tambahan bagi ekonomi keluarga,” ungkap Carolina.
Kegiatan berlangsung di rumah kepala kampung diikuti sebanyak 25 petani. Mahasiswa melakukan demonstrasi langsung didepan petani tentang cara pembuatan pestisida MOL jeruk nipis.
Masyarakatpun berharap Polbangtan Manokwari bisa terus mendampingi petani, sehingga mereka bisa mengelolah usahatani dengan baik hingga pada akhirnya dapat mensejahterakan para petani