Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari gelar Musyawarah Besar untuk menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) untuk pertama kalinya.
Sebagai lembaga legislatif atau lembaga organisasi mahasiswa, BPM memiliki mandat untuk menampung aspirasi mahasiswa serta memiliki wewenang dalam mengawasi kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Kegiatan Musyawara yang berlasung di Aula Polbangtan Manokwari dibuka langsung oleh Direktur Polbangtan Manokwari Purwanta. Dalam arahannya Purwanta menekankan bahwa sebagai sebuah lembaga organisasi maka perlunya sebuah jalinan sinergi. “baik kami sebagai pengelolah maupun mahasiswa sebagai sasaran utama pelayanan kami.” Jelas Purwanta.
Melalui kegiatan musyawarah tersebut mahasiswa dituntut untuk berfikir kreatif supaya mampu menciptakan sebuah inovasi yang dapat bermanfaat untuk diri sendiri maupun masyarakat terkhusus dalam membangun pertanian Indonesia.
Purwanta menjelaskan kalau jaman telah berubah, kemajuan negara sudah sangat berkembang pesat untuk itu mahasiswa harus mampu untuk berfikir out of the box melalui pengembangan literasi.
“Hasil dari musyawarah ini, mahasiswa harus mampu memiliki banyak program-program yang dapat menggali potensi untuk menjadi wirausaha tani baik sebagai Job Seeker maupun Job Creator,” Ungkap Purwanta
“Untuk menumbuhkan wirausaha tani, kami tumbuhkan sejak awal melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) agar mahasiswa maupun alumni bisa menggali potensi diri,” tambahnya.
Hal tersebut sebagai mana dengan komitmen Menteri Pertanian syahrul Yasin Limpo bahwa Sumber Daya Manusia Pertanian harus memilik jiwa wirausaha, karena salah satu program utama Kementan dalam menjamin produktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial sampai dengan tahun 2024.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi perna menjelaskan bahwa Alumni harus mampu terserap pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). “Alumni harus memiliki kemampuan job seeker dan job creator, sehingga nantinya diharapkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan rekan-rekannya yang lain,”jelas Dedi.
“Salah satu indikasi keberhasilan pendidikan vokasi adalah alumninya dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri. Kita harus bangun DUDI sebanyak-banyaknya melalui dunia vokasi dan menghasilkan SDM yang profesional dan mandiri,” tambahnya