Sebagai penentu utama keberhasilan pembangunan Pertanian Indonesia, Kementerian Pertanian terus berupaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan akan terus mengawal peningkatan kualitas SDM Pertanian, khususnya regenerasi petani dalam kemasan petani milenial.
“Untuk mewujudkan misi pertanian modern, prinsipnya kita harus mampu memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi kegiatan usaha tani. Efisiensi yang tinggi tentunya akan berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan petani yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan petani”, ujar Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi selalu menekankan pengembangan SDM pertanian terus berlanjut. Karena merekalah generasi penerus petani dalam kemasan petani milenial.
“Yang harus dipersiapkan dan dikerjakan oleh petani milenial atau calon petani milenial jika masih bersekolah atau kuliah, adalah belajar yang rajin, bersungguh sungguh dan harus menguasai teknologi 4.0. Kita semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting di dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia pertanian,” ujarnya.
Sebagai kekuatan masa depan pertanian, Polbangtan Manokwari memastikan mahasiswa dapat mendapatkan ilmu dan diimplementasikan langsung dengan melakukan praktek langsung dilapangan. Karena hal tersebut merupakan bagian dari aplikasi kurikulum yang telah ditetapkan 70 persen praktek dan 30 persen teori.
Oleh karena itu, Polbangtan Manokwari menyalurkan mahasiswa untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dengan melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) serta melakukan pendampingan terhadap program utama Kementerian Pertanian.
Sebanyak 115 mahasiswa mengikuti mengikuti upacara pelepasan menandakan kesiapan mahasiswa Polbangtan Manokwari untuk terjung langsung mengawal program utama kementan dengan melakukan PKL di Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
Ketua Jurusan, Yohanis Yan Makabori menjelaskan bahwa mahasiswa Program studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan sebanyak 59 orang dan prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan sebanyak 27 orang. Semuanya akan disebar ke 19 BPP yang ada di Papua dan Papua Barat.
“Sementara untuk Mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan akan melakukan PKL langsung pada Koperasi Ebier Suth Cokran, untuk belajar langsung budidaya tanaman kakao mulai dari pembibitan hingga pada pasca panen,”ungkap Yan
Direktur Polbangtan Manokwari Purwanta menyampaikan konten materi kegiatan PKL II adalah pelaksanaan penyuluhan.”saya mengharapkan output dari kegiatan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang banyak di jumpai di BPP yaitu berkaitan data-data potensi wilayah. Diharapkan kehadiran mahasiswa dapat melengkapi semua kekurangan yang masih ada.
“Melalui pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa tentu ilmu yang diperoleh dibangku kuliah akan disalurkan kemasyarakat khususnya kepetani.” Jelas Purwanta