Keberadaan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari pada lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Sorong bertujuan untuk mengawal program utama Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengharapkan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan petani dalam menggenjot stok pangan.
“mahasiswa vokasi Kementerian Pertanian RI harus lebih maju, sigap dan selalu bergerak dinamis di seluruh jajaran pertanian dari pusat hingga ke pelosok pedesaan.” kata SYL
Untuk itu, Polbangtan Manokwari menyalurkan mahasiswa untuk belajar langsung dilingkungan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan masyarakat dengan membagikan ilmu yang telah diperoleh dibangkuh kuliah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan, mahasiswa Polbangtan sebagai calon petani milenium harus mengetahui teori dan praktik yang dipelajari melalui Teaching Factory [TeFa].
“Kita yakin untuk mendukung peran penting meningkatkan kapasitas SDM pertanian.” Kata Dedi
Semangat para mahasiswa untuk melakukan PKL disambut baik oleh pimpinan BPP. Mahasiswa akan melakukan penyuluhan di bidang pertanian dan peternakan serta memastikan program utama Kementan bisa menyentuh pelosok daerah Papua Barat
Sebanyak 13 mahasiswa PKL II yang terdiri dari prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dan Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan disalurkan langsung di 3 titik BPP kabupaten Sorong untuk belajar bersama dengan rekan-rekan penyuluh yang ada di BPP Aimas, BPP Mairat, dan BPP Salawati.
Direktur Polbangtan Manokwari Purwanta, meminta agar para mahasiswa nantinya dapat terus semangat dan termotivasi untuk mendukung, meningkatkan dan mendorong masyarakat, terutama dalam pembangunan pertanian di Papua Barat.
“Melalui kesempatan yang baik ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para mahasiswa sebagai peserta PKL yaitu Ikuti program PKL ini dengan tertib dan ikuti petujuk pembimbing PKLdi lapangan, serta terus menambah pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja,” harap Purwanta
“Karena ini merupakan implementasi dari kurikulum yaitu 30 persen teori dan 70 persen praktek sehingga diharapkan semangat mahasiswa dalam belajar terus di implementasikan dilapangan,” tambahnya.
Purwanta juga menjelaskan bahwa PKL dilaksanakan dalam mewujudkan ilmu dengan menerapkan didalam masyarakat. “PKL akan berjalan efektif ketika mahasiswa yang terlibat di dalamnya bersikap proaktif dan tidak tinggal diam dalam menghadapi berbagai kondisi yang mungkin terjadi di lapangan.” Ungkapnya