Senin, 20 Januari 2020 – Bogor –Terwujudnya regenerasi petani, Kementerian Pertanian (Kementan) yang dinahkodai oleh Menteri Syahrul Yasir Limpo (SYL) terus mengembangkan pendidikan vokasi bidang petanian. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), serta Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP), merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bidang Pendidikan Tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan dibawah payung Kementan.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Eselon 2 Kementan yang mewadahi Bidang Pendidikan mengadakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pendidikan Vokasi Pertanian Tahun 2020 di Hotel Arch, Bogor. Dalam pembukaan (Minggu, 19/01) Prof. Dedi Nursyamsi, Kepala Badan PPSDMP menyatakan, “UPT Pendidikan harus mendukung tiga Program Aksi BPPSDMP yaitu Kostratani, Program Utama Kementan dan Penciptaan 2,5 juta petani milenial, dengan strategi kerja keras, fokus kepada tusi, dan update pengetahuan.”
Lebih lanjut Prof. Dedi menghibau UPT pendidikan siap turun ke lapangan dan bersama-sama mengembangkan Kostratani. Kostratani merupakan salah satu program Menteri SYL dalam 100 hari kerja Menteri Pertanian. Dalam kesempatan berbeda Menteri SYL menyatakan bahwa pembanguan pertanian harus bisa membuat petani maju, mandiri, dan modern. “Selain itu, untuk meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian, Kementan juga meluncurkan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) serta penguatan pendidikan vokasi,” ujarnya.
drh. Purwanta, M.Kes, Direktur Polbangtan Manokwari menyampaikan, “Sivitas Polbangtan Manokwari siap mensupport tiga program aksi BPPSDMP.” Khusunya dalam mensukseskan tugas utama pembangunan pertanian dalam penyediaan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia, peningkatan kesejahteraan petani dan peningkatan ekspor pertanian. Terjadwal Rakortek Pendidikan Vokasi Pertanian akan berlangsung selama tiga hari mulai Minggu, 19 Januari hingga Selasa, 21 Januari 2020. (Nsd)