20 Maret 2020 – Manokwari – Memasuki revolusi industri 4.0 sektor pertanian juga memegang peranan dalam kemajuan pertanian di Indonesia. Dengan adanya mekanisasi pertanian, tercipta pula petani milenial yang menerapkan teknologi dalam melakukan proses produksi.
Seperti misalnya pemanfaatan pemanen kombinasi (combine harvester), sebuah alat panen padi milenial. Dosen Pengampuh Matakuliah Budidaya Tanaman Pangan Berkelanjutan Polbangtan Manokwari, Ir. Carolina D. Mual, M.P. menyebutkan, “Mesin ini digunakan untuk yang memanen tanaman serealia, seperti padi.”
Dari setengah hektare lahan yang ada, diperoleh gabah sebanyak 1,2 ton. Pemanenan berlangsung di Lahan Praktik Andai dengan mengunakan combine harvester pada Jumat, (20/3).
Secara otomatis, tanaman padi yang sudah menguning akan terpotong dan disalurkan ke selinder. Dalam selinder gabah akan rontok dari tangkai dan batang, serta terjadi pemisahan antara gabah dan jerami. Pembersihan gabah kosong dan benda asing dapat dilakukan oleh alat ini.
Polbangtan Manokwari yang merupakan Perguruan Tinggi Vokasi Bidang Pertanian di bawah naungan Kementerian Pertanian, membekali mahasiswanya dengan turun langsung kelapangan untuk melakukan panen padi milenial ini.
Namun dikarenakan begitu cepatnya penyebaran Virus Corona, Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes mengeluarkan surat edaran sebagaimana yang telah diarahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) untuk melakukan perkuliahan menggunakan blended learning. Sehingga proses pemanenan dilakukan oleh Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), Nicolas Maeloa, S.ST.
Serangkaian proses pemanenan dilakukan pengambilan foto ataupun video yang nantinya akan dijadikan bahan e-learning. Para calon petani milenial meski tidak terjun langsung ke lahan pratik, masih tetap dapat mempelajari bagaimana cara kerja mesin panen andalan Kementan ini. (269)
Sumber : https://www.agronet.co.id/detail/indeks/info-agro/4859-Petani-Milenial-Panen-Padi-Milenial