MANOKWARI – Berlangsung di BPP Kostratani, Distrik Waibu Kapubaten Jayapura, politeknik pembangunan pertanian Manokwari melatih masyarakat teknik budidaya jagung serta pengolahan limbah jagung menjadi Pakan ternak.
Kegiatan yang dilakukan merupakan wujud komitmen untuk pembangunan pertanian ditanah Papua dalam rangka meningkatkan produksi pertanian serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, bahwa Papua adalah daerah subur dengan lahan pertanian yang belum tergarap maksimal.
“Untuk menunjang hal tersebut SDM merupakan faktor penting dalam sektor pertanian. Apalagi arah pertanian Indonesia sudah mengarah pada pertanian yang maju, mandiri dan modern”,ungkap SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, pengembangan kapasitas SDM pertanian sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional.
“Tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor”, tutur Dedi.
Dikatakannya, kunci utama pembangunan pertanian terletak pada SDM pertanian. “Inovasi teknologi dan alsintan serta peraturan perundangan menyumbang 25 persen terhadap peningkatan produktivitas. Yang pertama dan utama adalah SDM pertanian yang menyumbang 50 persen terhadap peningkatan produktivitas pertanian,” ujarnya.
Pengembangan kapasitas yang berlangsung Distrik Waibu karena menjadi lokasi yang dirancang sebagai tempat kunjungan Presiden Republik Indonesia pada oktober mendatang. Untuk itu melalui kerjasama dengan Papua Muda Inspiratif (PMI) Polbangtan Manokwari menfasilitasi ilmu pengetahuan untuk dibagikan kepada petani.
Sehingga besar harapan hasil jagung yang akan ditanam di lahan seluas 80 hektar dapat disaksikan langsung oleh presiden Jokowi ketika berkunjung di Papua.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengatakan Papua dan Papua Barat sangat luar biasa dengan potensi pangan lokalnya.
Kita harus mempersiapkan Indonesia dengan tantangan krisis pangan kedepan yang bisa saja terjadi.
“Khusus hari ini kita akan bimtek tanaman jagung, ayo kita manfaatkan kesempatan ini dan manfaatkan puluhan hektar lahan tidur yang belum di kelola”, ujar Purwanta.
“Dengan inisiasi PMI, kita berdayakan bapak ibu dari sisi pengembangan SDM. Kami dari Polbangtan jauh-jauh kesini untuk memediasi bagaimana bisa berbudidaya tanaman yang baik, dengan harapan produksi meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat”, tambahnya.
Bimtek yang digelar tersebut di ikuti sebanyak 80 orang tergabung dalam 5 kelompok tani. Sehingga pada saat penanaman dilahan yang sementara masih dalam tahap pengolahan, setiap kelompok tani mendapat bagian dalam penanaman.
Rencana penanaman jagung akan dilaksanakan pada tanggal 10 juli. Melalui kegiatan tersebut diharapankan petani mampu menyerap ilmu yang diberikan sebelum turun lapangan
Wakil Direktur II Polbangtan Manokwari, Latarus Fangohoi yang hadir memberikan materi mengajak para petani dan penyuluh terus saling berkoordinasi karena kedepan kegiatan yang digelar memiliki dampak yang besar.
“Kita bisa buktikan kalau kita bisa produksi tanaman jagung. Mari kita sama-sama tunjukkan bahwa daerah matahari terbit ini bisa seperti teman-teman di jawa. Sehingga kita komitmen bersama kalau kita benar ingin mau maju”, ungkap Latarus
Diakhir kegiatan, peserta yang hadir juga mempelajari langsung teknik pengolahan tebon jagung menjadi pakan ternak babi dengan melakukan fermentasi selama 14 hari agar limbah jagung tidak terbuang percuma.