Manokwari – Pertanian menjadi salah satu bidang yang tahan krisis, strategis dan menembus langit. Keterlibatan berbagai pihak membutuhkan koordinasi yang intensif untuk meningkatkan hasil produksi dan menjamin kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan bahwa mengurusi pertanian pun sangat kompleks, tidak sekedar menghasilkan benih, tapi harus memikirkan juga proses bisnisnya.
Kolaborasi perlu terus dilakukan dan ditingkatakan khususnya dengan mengandeng Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Pusat Informasi Pertanian. Ketergantungan petani akan kebutuhan pupuk menjadi sorotan tersendiri.
Bahan baku gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat akibat perang keduanya. Hal ini berakibat pada pupuk anorganik berkurang ketersediaannya. Menteri SYL menyarankan untuk beralih ke pupuk organik.
Genta organik merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan dengan adanya genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik (kimia), melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menindak lanjuti program tersebut melakukan koordinasi ke BPP-BPP diantaranya BPP Prafi, Manokwari dan BPP Oransbari, Manokwari Selatan. Kedatangan tim Polbangtan Manokwari disambung gembira oleh tim BPP di kedua daerah.
Ahdah Winarsih, BPP Prafi menyebutkan, “Petani di Prafi sudah mulai menerapkan pertanian organik, hanya saja untuk petani padi masih butuh waktu dan membutuhkan pupuk organik yang lebih banyak dibandingkan untuk menenam tanaman lain.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Suliyem, BPP Oransbari. Di Oransbari para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) selalu memotivasi pertani untuk menggunakan pertanian organik. Peran mahasiswa Polbangtan Manokwari yang melakukan penyuluhan penggunaan pupuk organik meringankan tugas PPL dalam mensosialisasikan Program Genta Organik.
Selain Program Genta Organik, Latarus Fangohoi, Wakil Direktur II Polbangtan Manokwari juga berkoordinasi untuk program di tahun 2023 seperti Taksi Alsintan, Badan Usaha Pertanian Kampus, dan Petani Milienial. Khusus yang berkaitan dengan pendidikan, Latarus berharap BPP terus mensupport pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan Pengabdian Masyarakat. (ns)