MANOKWARI – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari dalam peranannya untuk memberi kontribusi pada ketahanan pangan nasional memastikan lahirnya regenerasi petani melalui lini pendidikan Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan Polbangtan sebagai pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan dalam mendidik generasi milenial menjadi tenaga-tenaga terampil, professional, dan berdaya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa.
Didukung dengan kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang melimpah, Polbangtan Manokwari fokus pada pengembangan kualitas generasi milenial sebagai penerus pembangunan pertanian masa depan.
Salah satu agenda rutin yang dilakukan dalam upaya pengembangan kualitas milenial yaitu melalui kegiatan Millennial Agriculture Forum (MAF) volume 4 edisi 19 dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”.
Agenda yang di prakarsai oleh Pusat Pendidikan Pertanian Kementan mendorong pengembangan masyarakat lokal dalam mewujudkan swasembada pangan di tanah Papua.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi hadir membuka acara tersebut menyebutkan pangan adalah penyangga kehidupan kita. Saat ini dan kedepan yang menguasai dunia adalah negara-negara yang bisa menguasai pangan.
Mengutip kalimat presiden terpilih, Prabowo Subianto “Tidak ada negara tanpa pangan, tiada pertanian tanpa petani”. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan pemenuhan kebutuhan dunia.
Menurut Dedi yang menyangga masyarakat yang ada di Papua tentu Putra-Putri Papua saat ini. “Saya berharap besar Papua menjadi sentra produksi Indonesia, atau bahkan ke dunia. Semoga kedepan hasil produksi dari Papua bisa masuk ke wilayah Sulawesi, wilayah Jawa. Untuk itu ayo bangkit putra-putri Papua untuk Indonesia,” ajaknya
Untuk menggait generasi muda dalam pembangunan pertanian ditanah Papua, kegiatan MAF yang diselenggarakan menghadirkan 2 narasumber alumni Polbangtan Manokwari yaitu Blandina Rumbrar dan Junia Christin Lukas yang sukses dalam bidang pembangunan pertanian melalui pemberdayaan masyarakat lokal.
Diikuti lebih dari 600 partisipan melalui via zoom, ke 2 narasumber membagikan konsep pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan pangan lokal dari hulu hingga hilir.
Dalam proses penyaluran edukasi, aktivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh Blandina dan Junia bertujuan untuk mendorong masyarakat yang tinggal diwilayah pedalaman agar mampu melakukan swasembada pangan untuk keluarga hingga bisa melakukan pemasaran atau bahkan ekspor kedepannya sehingga bisa menambah nilai ekonomi.
Dengan berbagi pengalaman dalam bidang pemberdayaan, ke 2 narasumber menekankan pentingnya melakukan identifikasi wilayah terlebih dahulu agar bisa mengetahui krateristik, kebiasaan, budaya serta data Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang menjadi fokus dari kegiatan pemberdayaan.
Direktur Polbangtan Manokwari Purwanta menjelaskan tema yang diambil tentu sangat relevan ditengah upaya program Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan swasembasembada pangan.
“Khususnya di tanah Papua dengan topografi dan wilayah yang sangat beragam baik pesisir, dataran maupun pegunungan tentu memiliki krastriktik yang berbeda. Tetapi melalui pemberdayaan masyarakat lokal dengan pendekatan yang berbeda tentu diharapkan mampu mewujudkan ketahanan pangan lokal di Indonesia,” jelas Purwanta
“Kedua alumni kita hari sudah membuktikan bahwa setiap lulusan yang dihasilkan mampu memberikan kontribusi positif pada pembangunan pertanian Indonesia,”tambahnya