Minggu, 26 April 2020 – Menjelang waktu perbuka di hari ketiga ramadhan, menjadi kebanggan tersendiri bila dapat membuat hasil kreasi pribadi. Generasi Tani Milenial Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari ini berkreasi dengan membuat puding sedot atau pudot.
Pengolahan yang mudah dan praktis membuat Wahyu Rizky berinsiatif untuk menjualnya. Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian yang dikembangkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan) melatih Wahyu untuk terus mengasah kemampuan bisnisnya.
Ide awal membuat pudot ia dapatkan dari seniornya, Clara. “Pudot di Manokwari belum terlalu terkenal. Saya kembangkan dan percantik kemasannya. Dari sana pembeli selfi-selfi di media sosialnya, sehingga pudot kami makin hits,” sebut Clara. Selain menjual pudot di media sosial, penjualan juga dilakukan dalam etalase PWMP Mart Polbangtan Manokwari.
Animo masyarakat pun sangat positif, terlebih pudot ini merupakan makanan sehat. Berbahan dasar agar-agar, susu, dan maizena, selain sehat pudot juga mengenyangkan. “Cara pembuatannya mudah, agar-agar tanpa rasa dan susu. Tapi kalau hanya itu saja, seperti makan puding biasa. Dengan ditambah maizena selain menjadi teksturnya semakin lembut, juga menjadi kenyang,” rinci Wahyu.
Pudot juga menjadi pilihan makanan sehat sebagaimana yang diserukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk terus menjaga kesehatan. Demikian pula yang dinyatakan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi ditengah pandemi covid-19 selain kita wajib menjalankan protokol pencegahan covid-10 asupan yang bergizi juga harus terus dikonsumsi.
Sumber: https://beritatani.com/segeranya-pudot-karya-generasi-tani-milenial/