MANOKWARI,- Untuk menjaga kompetensi mahasiswa sebagai masa depan generasi pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari bekali setiap mahasiswa sertifikat kompetensi sebagai jaminan bahwa alumni yang dihasilkan merupakan tenaga kerja kompeten.
Dengan bekerja sama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementerian Pertanin, Polbangtan Manokwari gelar Sertifikasi Kompetensi skema Asisten Kebun Kelapa Sawit kepada 27 Asesi yang merupakan mahasiswa program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP) tingkat IV, rabu (20/03/24).
Kegiatan ini merupakan langkah signifikan untuk mengukur kamampuan setiap mahasiswa dalam menjadi lulusan job seeker yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa kebutuhan tenaga kerja dibidang pertanian masih sangat kurang secara nasional. Oleh karena itu, Politeknik Kementrian Pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan petani milenial produk vokasi harus mampu masuk dunia usaha dan industri. Makanya, sistem vokasi harus selaras dengan dunia usaha dan industri, termasuk dalam kurikulum, proses belajar mengajar.
“Output dari pendidikan vokasi adalah qualified job creator dan job seeker. Qualified job creator artinya petani yang mandiri, bahkan mampu membuka peluang kerja buat rekan-rekannya. Petani ini yang paling diharapkan dari pendidikan vokasi. Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian,” terangnya.
Pada pelaksanaan sertifikasi kompetensi, melibatkan 3 Asesor diantaranya Arif Wicaksono, M.M seorang praktisi perkebunan Jawa Timur, Herdi Waluyo, S.P.,M.P dari SMK PP Banjarbaru, dan Rendy Dwi Hartanto, S.ST dari PEPI.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menjelaskan dalam proses pembelajarannya mahasiswa akan memperoleh 3 keutamaan setelah lulus nantinya yaitu Ijazah, Surat Keterangan Pendamping Ijazah dan Sertifikat Kompetensi.
“Sertifikat yang dihasilkan melalui kegiatan ini tentu levelnya nasional yang dikeluarkan langsung oleh BNSP tapi tidak menutup kemungkinan dapat digunakan di luar negeri,” kata Purwanta
“Salah satu kualifikasi lulusan kita tentu siap menjadi tenaga kerja dan semua itu akan dibuktikan dengan mempunyai sertifikat kompetensi sehingga kemampuan setiap lulusan tidak diragukan lagi,” tambahnya.
Mahasiswa mengikuti seluruh tahapan sertifikasi mulai dari pra assesment, ujian tulis, assesmen dan unjuk kerja dengan mengacu pada 14 unit kompetensi yang harus dimiliki sebagai asisten kebun.
Sukses mengikuti seluruh rangkaian acara yang berlangsung selama 3 hari, 27 asesi berhasil memperoleh rekomendasi kompeten. Setiap asesi dipercaya memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap agar sukses menangani tanggung jawab profesi asisten kebun.
Berdasar pada hasil yang diperoleh, Purwanta berharap agar mahasiswa dapat berdiri dengan percaya diri bahwa mereka mampu bersaing didunia kerja. Terbukti alumni kita sudah banyak yang terserap didunia kerja baik dalam maupun luar negeri.
“Dari kegiatan ini, diharapkan setiap asesi mampu mempertahankan kompetensi dan menjaga nama baik Polbangtan Manokwari maupun LSP sebagai pemegang sertifikat sehingga kemampuan harus terus diasah,”pintanya