MERAUKE — Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan Pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi pemanfaatan lahan-lahan potensial di seluruh Indonesia. Optimalisasi lahan (Oplah) ini bukan hanya bertujuan meningkatkan luas tanam dan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah serta membuka peluang kesejahteraan bagi petani.
“Kami mendorong semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, penyuluh pertanian, hingga petani di lapangan untuk bersinergi mendukung program ini. Dukungan dalam bentuk penyediaan alsintan, pupuk bersubsidi, hingga pembentukan Brigade Pangan (BP) harus dimanfaatkan secara maksimal. Dengan kerja keras dan kolaborasi nyata, kita bisa mempercepat langkah menuju Indonesia yang mandiri pangan dan kuat di sektor pertanian.”
Ia menyebutkan Program Oplah adalah bagian dari tekad kita bersama untuk membangun pertanian modern, produktif, dan berkelanjutan. “Mari kita bekerja dengan semangat yang tinggi untuk mewujudkan kemandirian pangan, dari desa untuk Indonesia,” kata Mentan.
Program Oplah, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) juga aktif membentuk dan mengembangkan BP di berbagai wilayah Indonesia. Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan BP ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas lahan melalui penerapan teknologi pertanian yang tepat guna dan berkelanjutan. Setiap brigade terdiri dari petani milenial yang didampingi oleh penyuluh pertanian, Babinsa, dan pegawai ASN Kementan.
Kabadan Santi menekankan pentingnya sinergi antara seluruh elemen pertanian, baik di pusat maupun daerah, untuk mencapai target swasembada pangan. Beliau juga mendorong optimalisasi peran penyuluh pertanian sebagai garda terdepan dalam pembangunan pertanian.
Dalam rangka mempercepat program Oplah dan mendukung upaya peningkatan produksi pertanian menuju swasembada pangan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBUN) Kabupaten Merauke menggelar serangkaian kegiatan sosialisasi di dua distrik, yakni Eligobel dan Ulilin.
Agenda utama kegiatan meliputi sosialisasi program Oplah seluas 5.000 hektar, sosialisasi Cetak Sawah Rakyat (CRS), evaluasi alat mesin pertanian (alsintan), pupuk bersubsidi, BBM bersubsidi, serta pembentukan BP.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 24–25 April 2025, dan dipusatkan di tiga lokasi, yaitu Balai Kampung Bupul Indah, Balai Kampung Metaat Makmur, dan Balai Kampung Belbeland.
Sosialisasi ini melibatkan 11 kampung dari kedua distrik tersebut, antara lain Bower, Bumun, Bunggey, Bupul Indah, Tof-Lof, Enggal Jaya, Gerisar, Metaat Makmur, Sipias (di Distrik Eligobel), serta Belebeland dan Rawahayu (di Distrik Ulilin).
Direktur Polbangtan Manokwari, O’eng Anwarudin sebagai Penanggung jawab Program Oplah di Papua Selatan menyampaikan bahwa Sosialisasi perlu dilakukan agar masyarakat terdampak dapat memahami dan ikut berpartisipasi serta berkolaborasi bersama untuk menyukseskan program Oplah 2025.
“Hal ini karena program tersebut melibatkan banyak pihak, sehingga perlu duduk bersama. Oplah 2025 ini kelanjutan dari Oplah 2024 dimana lahan yg sudah siap ada 5.000 Ha. Dengan adanya Oplah, harapan kami lahan lahan existing bisa kembali optimal, lahan tidur bisa kembali bermanfaat dan dapat ditanami. Dengan demikian kita dapat berkonstribusi terhadap ketersediaan pangan dan swasembada pangan,” jelas O’eng.
Masyarakat setempat menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Antusiasme warga terlihat dari tingginya kehadiran peserta, yang meliputi perwakilan dari Kodim 1707, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merauke, kepala distrik, kepala kampung, gabungan kelompok tani (gapoktan), ketua kelompok tani (poktan), penyuluh pertanian lapangan (PPL), mantri tani, babinsa, serta jajaran tim dari Dinas TPHBUN Kabupaten Merauke.
Kepala Dinas TPHBUN Kabupaten Merauke, Josefa Louise Rumaseuw, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konkrit pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan dukungan sarana produksi pertanian.
Ia berharap program ini dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mendukung kesejahteraan masyarakat Merauke.
Sosialisasi ini, diharapkan para petani dan masyarakat kampung semakin memahami manfaat dari program OPLAH serta pentingnya pemanfaatan bantuan sarana produksi yang diberikan pemerintah.