Manokwari – Pemenuhan pangan bagi 270 juta masyarakat Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan). Namun demikian, Kementan tak dapat bergerak sendiri dalam pelaksanaannya perlu sinergi dari berbagi elemen mulai dari Kementerian/Lembaga terkait, stakeholder, akademisi hingga masyarakat umum.
Salah satu program utama Kementan dalam mendukung peningkatkan produksi tanaman pangan yaitu Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap bahwa Kostratani berperan dalam mendukung pembangunan pertanian dari hulu ke hilir.
“Kostratani dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan”, tegas Mentan.
Lebih rinci Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui berbagai strategi.
Kostratani menjalankan lima peran utama, yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, dan pusat konsultasi agribisnis, serta pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
“Ujung tombak pembangunan pertanian di BPP terdiri dari Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Medik Veteriner, Paramedik Veteriner dan lain-lain, harus bisa men-drive BPP agar mampu melaksanakan peran utama tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi,” tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Kostratani Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari melakukan pendampingan pembangunan pertanian Provinsi Papua Barat khususnya dalam percepatan tanam dan penambahan luas tanam.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta selaku penanggung jawab provinsi program utama Kementan menyampaikan paparan target dan capaian LTT (Luas Tambah Tanam) dan program SIKOMANDAN (Sapi-Kerbau Komoditas Andalan Negeri) di wilayah Provinsi Papua Barat dan khususnya wilayah Kabupaten Manokwari Selatan.
“Polbangtan Manokwari secara aktif melakukan penampingan program utama Kementan melalui peningkatan kapasitas petugas lapangan atau ppl dan peternak, serta pendampingan program pembangunan pertanian oleh mahasiswa”, ungkap Purwanta di sela Rapat Koordinasi Supervisi Pembangunan Pertanian Manokwari Selatan di Kantor Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan (27/5),
Hadir mendukung kegiatan ini diantaranya perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Manokwari Selatan, BPP Oransbari, Kepala Distrik Oransbari serta Stasiun Karantina Kelas II Manokwari.