Sinergi Bersama BPP Kostratani, Polbangtan Kementan Dorong Gapoktan Tingkatkan Produksi Jagung
Peran aktif dalam mensejahterahkan masyarakat Papua Barat melalui sektor pertanian terus dijalankan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari. Selain melahirkan petani milenial yang mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha, Polbangtan Manokwari tidak pernah berhenti memestikan agar program utama Kementerian Pertanian terus terlaksana.
Bertempat di kampung Umbuy distrik Prafi, Manokwari, Polbangtan Manokwari bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani mengembangkan komoditi jagung bagi masyarakat yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Papua Barat yang memiliki potensi besar untuk menjadi produsen utama komoditi jagung diwilayah timur, menjadi alasan utama untuk terus membekali masyarakat pengetahuan tentang pelaksanaan budidaya jagung.
Hal tersebut tentu sesuai dengan amanat dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk terus melakukan upaya peningkatan produksi dari hulu, budidaya, pasca panen, sampai dengan offtaker atau marketnya
“Produksi jagung nasional menunjukkan perkembangan yang cukup bagus. Bahkan di tiga tahun terakhir ini, Indonesia mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Jadi bukan hanya beras yang sudah sukses tidak impor, melainkan jagung juga sudah tidak impor.” Kata SYL
Hal senada di sampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menjelaskan pentingnya menggenjot produksi jagung.
“Jagung termasuk dalam diversifikasi pangan lokal yang bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Nilainya tinggi dan bisa dijadikan berbagai produk olahan. Oleh karena itu, kita mendukung agar petani bisa menggenjot produksi jagung,” katanya.
Aksi pendampingan yang dilakukanpun membuahkan hasil, masyarakat yang menanam bersama di lahan demplot tampak semakin bersemangat menyaksikan kali pertama penanaman jagung yang akan segera dipanen.
Tidak berhenti sampai disitu, Polbangtan Manokwari kembali memberikan pemahaman mendalam terkait teknis penanama jangung dengan memperhatikan jarak tanam yang dilakukan serta memastikan unsur hara yang diberikan kepada tanaman tercukupi.
Perwakilan Papua Muda Inspiratif (PMI) Robert S.P. Rumsayor yang hadir langsung dilahan, mengatakan kita harus berterima kasih kepada Polbangtan Manokwari yang telah mendampingi dari awal buka lahan hingga sekarang, kita butuh orang yang serius membantu kita anak-anak Papua.
“Ini bukti bahwa Polbangtan Manokwari sangat serius, punya komitmen untuk membangun pertanian di Papua khusus untuk kita orang asli Papua. Karena mereka mau membina, bukan sekedar pelatihan tapi selalu mendampingi kita. Jadi semangat yang ada harus kita tingkatkan karena dari pertanian kita akan hidup.”
Sementara, Wakil Direktur III, Latarus Fangohoi mengungkapkan, Kami ingin mama dan bapak bisa menjadi petani seperti dijawa sana, kalau soal tanah kita punya tanah yang sangat subur tapi untuk membangun kita semangat bertani kita butuh waktu.
“Dibutuhkan perubahan paradigma cara berfikir. kami institusi pendidikan yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan.” Kata Latarus
Melalui pendampingan yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir, Kampung Umbuy mendapat program jagung khusus sebanyak 5 heaktar dari Ditjen Tanaman Pangan untuk diolah dan dikembangkan.