Penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berpesan agar para penyuluh dapat menjadikan pertanian Indonesia menjadi lebih hebat. Sehingga Penyuluh harus mampu mengelola pertanian yang ada di masyarakat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPPSDMP) Dedi Nursyamsin mengatakn keberhasilan pembangunan pertanian dimulai dari kualitas penyuluhnya. Karena itu, penyuluh mesti pintar, update dan melek teknologi dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap petani.
“Penyuluh adalah otak petani. Artinya, apa yang dilakukan oleh petanianya, tidak jauh dari apa yang disampaikan oleh penyuluhnya,” tegas Dedi.
Dalam rangka penguatan peran Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kostratani dalam mendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Manokwari, Para penyuluh kabupaten Manokwari melakukan temu teknis.
Asisten II Bupati Manokwari Harijanto Ombesapu hadir membuka acara mengingatkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung. Ia menyampaikan bahwa permasalahan yang masih dijumpai dilapangan yaitu kegiatan usaha dibidang pertanian yang kurang maksimal menjadi tantangan bagi penyuluh pertanian agar masyarakat tani lokal bisa lebih memaksimalkan kedepannya.
“produksi secara umum yang belum maksimal terlihat dari masih adanya ketergantungan hasil pertanian dari daerah lain” kata Harijanto
Jumlah produktivitas yang kurang dapat digali melalui kinerja dalam diri, oleh karena itu dituntut untukl seorang penyuluh pertanian harus memiliki rencana kerja yang terarah dan terukur.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Politeknik Pembangunan Pertanian Manokari, mengundang salah satu Dosen Polbangtan Manokwari Carolina untuk memaparkan materi tentang uji kompetensi Angka Kredit point penyuluh pertanian sesuai permenpan RB No. 35 tahun 2020.
“penyuluhan menjadi proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup” Terang Carolina.
Carolina menjelaskan bahwa Jabatan fungsional bagi penyuluh mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk menyelenggarakan dan/atau melaksanakan kegiatan teknis fungsional penyuluhan pertanian
Kegiatan temu teknis ini diikuti oleh penyuluh dari BPP Manokwari, BPP Prafi, BPP Masni, BPP sidey, dan BPP Warmare.