Mendukung program Kementerian Pertanian yang berfokus pada pengembangan pertanian yang maju, mandiri dan modern, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari memastikan peningkatan riset dan inovasi pertanian ditanah Papua terus berjalan.
Melalui Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Polbangtan Manokwari, upaya tersebut dituangkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) penelitian yang dijalankan oleh sejumlah dosen dengan mengangkat berbagai topik, sabtu (23/09).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan penelitian memiliki peran krusial pada pembangunan pertanian. Menurutnya, penelitian bisa menjadi kunci dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, baik di masa kini maupun masa depan.
“Penelitian pertanian di Indonesia memiliki peran krusial dalam menghadapi tantangan baik dalam hal pangan, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, para peneliti akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menemukan riset baru, varietas baru dan cara bertani baru yang bisa lebih efektif dan efisien bahkan mampu menopang kebutuhan pangan industri yang bergerak di bidang pertanian,” ungkap Syahrul.
Mengaplikasikan hal tersebut, agar hasil penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat pada petani, UPPM Polbangtan Manokwari membangun sinergitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sinergitas yang dibangun mampu menciptakan hubungan yang menguntungkan antara dunia akademik dan masyarakat dengan tujuan meningkatkatkan pemahaman, inovasi dan kualitas hidup para petani.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa hal tersebut merupakan aspek yang penting. Karena pertanian di era modern tidak terlepas pada penerapan hasil penelitian.
“Kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah cara impelementasi inovasi teknologi secara keseluruhan, yang berdampak pada peningkatan produktifitas dan daya saing secara mandiri,” katanya.
sementara itu, Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen tentunya akan dijadikan sebagai acuan bahan ajar dan dapat dikembangkan menjadi kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
“Mengaplikasikan hasil riset yang telah dijalankan kepada masyarakat tentu menjadi salah satu upaya kita bersama dalam menggaungkan diseminasi inovasi pertanian untuk mendukung target Kementerian Pertanian, sehingga kesejahtraan petani dapat tercapai,” kata Purwanta.
Kegiatan Monev dilaksanakan pada 10 tim penelitian dosen yang terdiri dari 8 tim dari pendanaan DIPA Polbangtan Manokwari dan 2 penelitian strategis yang didanai langsung oleh Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan).
Purwanta menjelaskan bahwa Monev yang dilakukan bertujuan untuk mengukur dan memonitor proses penelitian yang dijalankan, apakah sudah ada output yang diperoleh ataupun outpun yang akan diperoleh yang tentunya memiliki manfaat bagi pertanian Indonesia.