MERAUKE – Mewujudkan pembangunan pertanian pedesaan yang berkualitas dalam mencapai ketahanan pangan di wilayah Indonesia Timur, Pemerintah Kabupaten Merauke lakukan pengukuhan Brigade Pangan, jumat (01/11/24).
Brigade pangan diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan tujuan mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui penguatan kelembagaan petani dengan mendayagunakan sumber daya lokal secara mandiri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program Brigade Pangan bertujuan untuk mengoptimalkan ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi besar-besaran di tingkat masyarakat dan dengan melibatkan berbagai pihak.
ia menjelaskan bahwa fokus utamanya adalah menggerakkan sumber daya lokal, memanfaatkan lahan tidur, dan mendukung peningkatan produksi di berbagai sektor pertanian untuk memperkuat swasembada pangan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa Brigade Pangan adalah bentuk konkret komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui sinergi antara program optimalisasi lahan, pemanfaatan teknologi pertanian, dan pengembangan kapasitas petani.
Kegiatan pengukuhan berlangsung di lapangan upacara Korem 174/ATW Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang diikuti oleh sejumlah lapisan masyarakat diantaranya Instansi Vertikal Kementan, Kepala Distrik, Kepala Kampung, Babinsa, PPL, Gapoktan dan Manager Brigade Pangan 6 Distrik di Kabupaten Merauke.
Kelompok yang terlibat dalam Brigade Pangan dikukuhkan langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Josefa Louise Rumaseuw.
Mendukung implementasi program Brigade Pangan di tanah Papua, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari dalam mempercepat regenerasi petani mendorong generasi milenial dari kalangan Alumni untuk terlibat langsung dalam membangun kemandirian pangan.
Direktur Polbangtan Manokwari, O’eng Anwarudin menjelaskan bahwa keterlibatan alumni Perguruan Tinggi termasuk alumni Polbangtan pada Brigade Pangan merupakan langkah baik dalam rangka regenerasi petani.
“Anak muda harus mengambil peran dalam sektor pertanian sebagai bonus demografi yang akan menjadi penerus bangsa. Keterlibatan mereka tentu dapat dengan mudah mengadopsi teknologi terkini dalam mengaplikasikan pertanian modern saat ini,” kata O’eng.
Senada dengan itu, Brigjen TNI Andy Setyawan menyampaikan bahwa hal ini menjadi upaya yang dibangun pemerintah untuk mendorong partisipasi generasi milenial melalui pembentukan Brigade Pangan.
“Indikator dalam penerapan pertanian modern salah satunya regenerasi petani hal penting agar peningkatan produktivitas dapat tercapai dengan cepat,” jelasnya.