8 Mei 2020, Manokwari – Pandemi Covid-19, berbagai sektor perekonomian menjadi lumpuh, namun demikian dengan sektor Petanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Petanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan) menyebutkan, “Seluruh insan pertanian harus terjun mengawal ketersediaan pangan dari sawah atau ladang hingga ke meja makan.”
Generasi tani milenial juga perlu dihimbau untuk turun lapang. Menteri Petanian, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa pertanian menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan. Peran generasi tani milenial Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Petanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan) baik Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) maupun Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) Meski melakukan perkuliahan dari rumah, para mahasiswa melakukan pendampingan kepada kelompok tani, gapoktan dan bersinergi dengan Kostratani di Balai Penyuluhan Petanian (BPP).
Wakil Direktur III bidang Kemahasiswaan Polbangtan Manokwari, Carolina Diana Mual menyatakan, “Salah satu tugas mahasiswa dalam melalukan pendampingan yakni membantu Penyuluh Pertanian Lapangan untuk melakukan pendataan.” Awal Mei lalu, Polbangtan Manokwari menerjunkan puluhan mahasiswa untuk melakukan pendampingan yang tersebar di BPP wilayah Papua Barat.
Melalui video conference zoom, Kepala BPPSDMP Kementan mengkritisi sulitnya memperoleh data yang valid dari lapangan. Kementan bekerja sama dengan Kementerian Desa (Kemendes) berencana memberikan bantuan pada butuh tani dan petani penggarap yang terkena dampak perekonomian dari Pandemik Covid-19.
Meski sulit, tercatat 2,7 juta Buruh Tani dan Petani Penggarap yang nantinya kan mendapat Bantuan Langsung Tunai dari Kemendes dan Bantuan Sarana Produksi Pertanian dari Kementan. Kostratani berperan dalam verivikasi dan validasai data peneriba bantuan, menyiapkan rekening tabungan, mengawal pengadaan dan distirbusi bantuan langsung saptoran.
Prof. Dedi kembali menegaskan, “Karena bantuan ini merupakan anggaran negara, maka tertib administrasi dan pelaporan perlu disiapkan dengan baik.” Kostratani pun bertugas mengawal dan mendampingi produksi petani serta melakukan koordinasi dengan pendampingan desa dalam verifikasi data, pengadaan dan distribusi bantuan. Kendala pendataan yang sering terjadi di lapangan, dengan keterlibatan generasi tani milenial diharapkan dapat mempercepat proses yang ada. (269)