Sabtu 28 Maret 2020 – Manokwari – Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Ir. Carolina Diana Mual, melakukan panen ubi ungu pada Jumat (27/3). “Saya panen ubi jalar hasil penelitian dan buat materi pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Pangan,” ujar Carolina atau akrab disapa Olin. Lebih lanjut, Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes menjelaskan bahwa selain mengandung antosianin, ubi merupakan pangan lokal yang sudah lama dikenal masyarakat.
Sudah seharusnya ubi dikembangkan dalam rangka disertifikasi pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan khususnya di tanah Papua. Terlebih dalam menghadapi wadah corona, selain mengenyangkan, ubi juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Langkah yang dilakukan Polbangtan Manokwari untuk memanen ubi jalar, sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SMD Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi yang menghimbau bahwa meski adanya wabah corona, aktivitas pertanian harus terus berjalan.
Petani memiliki tugas yang sangat mulia sebagai penyedia bahan pangan, lanjut Prof. Dedi. Panen ubi jalar yang berlangsung di Lahan Praktik Polbangtan Manokwari menjadi acuan, aktivitas pertanian tetap dapat berjalan tentunya dengan menjalankan protokol pencegahan virus corona tetap dijalankan, yang paling utama menjaga imunitas.
Penyebaran virus corona dapat ditangkal dengan meningkatkan imunitas tubuh. Berbagai cara dapat dilakukan salah satunya dengan mengkonsumsi ubi ungu. Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian (Balitkabi Kementan), Dr. Yuliantoro Baliadi menyatakan, “Ubi ungu sangat bagus dikonsumsi karena mengandung antosianin pemecahan senyawa beracun yang dapat menambah kekebalan dan kebugaran tubuh.”
Kunci utama dalam memberikan perlindungan daya tahan tubuh terhadap virus adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung antosianin. Jika kekebalan tubuh dalam kondisi optimal, virus corona tidak akan berkembang dengan baik.
Sumber : https://beritatani.com/polbangtan-manokwari-panen-ubi-ungu-di-tengah-wabah-corona/