AGRONET — Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2020 telah mengukir berbagai prestasi yang dapat dijadikan titik tolak untuk kinerja di tahun 2021. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) sesuai arahan Presiden Joko Widodo mengajak seluruh insan tani untuk menjadikan capaian dan pretasi sebagai modal awal aktivitas ke depan. SYL berharap di tahun yang baru, Kementan lebih mampu menjawab harapan dan kebutuhan rakyat dan petani.
Terkait hal tersebut, sebagai langkah nyata, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP Kementan) dalam menyambut tahun baru menerapkan sistem WFA (Work Form Anytime and Anywhere).
Di masa pandemi Covid-19 yang masih mejadi momok, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, dalam keterangannya (5/1) menyebutkan pertanian Indonesia harus tetap dikembangkan tentunya dengan sistem kerja yang baru. Saat ini, seluruh pegawai pertanian khususnya BPPSDMP Kementan sudah bisa melakukan pekerjaan secara tatap muka.
Akan tetapi, jika masih melakukan WFH (Work From Home) diharapkan tetap memperhatikan media komunikasi agar pekerjaan tidak terhambat. Terlebih, dengan dukungan media komunikasi seluruh pegawai mampu bekerja kapan pun dan dimanapun atau yang diistilahkan sebagai sistem kerja WFA.
Formula lain yang diterapkan BPPSDMP Kementan dalam menjalankan program di tahun 2021 yakni dengan mengefisienkan setiap pekerjaan dengan melakukan pemetaan atau mengeklasifikasi pekerjaan. Terdapat tiga pemetaan yang dibagi dalam tiga bagian yaitu zona hijau, zona kuning, dan zona merah.
Dengan kata lain, setiap pegawai dapat memilih pekerjaan mana yang harus didahulukan sehingga pekerjaan yang terhambat di tahun 2020 dapat terealisasikan di tahun 2021.
Arahan Kepala BPPSDMP Kementan pun direspon positif oleh Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta. “Mohon Bapak Ibu Pejabat Eselon III dan Fungsional Hasil Transformasi untuk sama-sama kita jadikan arahan Kepala Badan sebagai pedoman menjadikan Polbangtan Manokwari lebih baik lagi,” sebut Purwanta. (Ian/269)